3 Kisah Mualaf yang Ditentang Orangtuanya, Ada si Cantik Artis Senior
ADA 3 kisah mualaf yang ditentang orangtuanya. Meski memiliki orangtua yang menentang agama Islam, para mualaf ini mantap menjadi Muslim.
Diketahui bahwa urusan agama merupakan tanggung jawab masing-masing individu. Bisa jadi seseorang memilih menjadi mualaf yang berbeda dengan orangtua atau keluarganya.
Hal itulah juga dialami beberapa orang yang terlahir di keluarga non-Muslim ini. Tidak mudah bagi mereka berpindah agama. Mereka sempat ditentang, bahkan dibuang alat sholatnya oleh keluarganya.
Namun, hal tersebut ternyata membuat mereka lebih taat dan mantap dengan keputusan masuk Islam. Berikut ini 3 kisah mualaf yang ditentang orangtuanya, sebagaimana telah Okezone himpun:
1. Kyoichiro Sugimoto
Lahir di Kota Seki, Jepang, Kyoichiro Sugimoto menjadi mualaf pada 1997. Hal itu terjadi setelah dirinya melakukan perjalanan ke Bangladesh, kemudian mantap memeluk Islam.
Awal mula Kyoichiro tertarik dengan agama Islam berkat kebaikan hati orang-orang di Bangladesh. Dia pun mulai belajar kitab suci Alquran dan terjemahannya yang berbahasa Jepang.
Dari situlah Kyoichiro makin terkesima akan ajaran Islam yang memberikan pengertian akan kehidupan akhirat.
Sekarang dirinya aktif sebagai pendakwah agama Islam di Jepang. Bahkan, Kyoichiro sudah aktif melakukan ceramah-ceramah untuk kalangan Muslim maupun non-Muslim. Selain itu, dia kini menjadi pemimpin lembaga dakwah dan riset Islam.
Lalu momen yang paling membahagiakan dalam hidupnya adalah kedua orangtuanya sudah menjadi mualaf.
Ayahnya yang dulu menentang keras dirinya masuk Islam, sekarang di usia 75 mantap menjadi Muslim, bahkan menghadiri Sholat Jumat di Pusat Kebudayaan Chiba untuk pertama kali dalam hidupnya.
2. Bella Saphira
Artis senior cantik Bella Saphira mengaku melewati proses menjadi mualaf yang tidak mudah. Beberapa pengalaman pahit ia alami ketika memutuskan memeluk Islam.
Bella Saphira menjadi mualaf pada 2013. Keputusan itu cukup mengejutkan publik. Namun tidak lama setelahnya, tersebar undangan pernikahan Bella Saphira dengan Letnan Jenderal TNI Agus Surya Bakti.
"Perasaan jadi pengantin tentu lebih dari yang saya bayangkan. Ini pernikahan saya yang saya yakini yang pertama dan terakhir," ungkap Bella Saphira kepada awak media kala itu.
Namun ternyata untuk bisa memeluk agama Islam yang kini diyakini, wanita pemilik nama asli Bella Saphira Veronica Simanjuntak tersebut mengaku melalui beberapa rintangan.
Ia bercerita di sebuah kesempatan sempat mendapatkan benturan dari beberapa orang di sekitarnya, seperti keluarga dan komunitas keagamaan.
"Banyak benturan, terutama dari kedua orangtua saya, keluarga saya, tante, keluarga ibu keluarga bapak saya, beberapa teman, beberapa kenalan, komunitas gereja, orang-orang beragama Kristen, penggemar saya, apalagi saya kan mualaf ya," ungkap Bella Saphira.
Belum cukup sampai di situ, wanita kelahiran 6 Agustus 1073 itu juga mengaku harus merelakan pekerjaannya di dunia hiburan.
"Enggak gampang buat saya meninggalkan pekerjaan saat itu, istilahnya lagi banyak duit, perempuan, bujangan, apa-apa mau ngapain enggak usah minta izin, ke mana ayo saja," ujarnya.
Akan tetapi, keputusannya berpindah keyakinan sudah bulat. Rintangan yang semula coba menghentikannya dilalui begitu saja.
"Saya banyak melalui dan menelan. Kita telan aja gitu, dan setengah gelap sih waktu itu. Bukan gelap, tapi saya punya keyakinan 50 persen, 50 persennya lagi ya saya yakin saja bahwa ini akan saya jalani," kata Bella Saphira.
Setelah menjadi mualaf, Bella Saphira ternyata juga sudah pernah mengunjungi Makkah beberapa saat sebelum pandemi covid-19.
Bella Saphira sempat beribadah ke Tanah Suci sebelum pandemi virus corona di Indonesia. Hal itu diketahui dari unggahannya di akun Instagram-nya.
Di situ, Bella mengunggah foto memakai hijab dan berada di Raudhah atau lebih dikenal Taman Surga. Ia berkunjung ke Madinah pada Februari 2020.
3. Astrid Kuya
Artis Astri Kuya memiliki orangtua pemuka agama. Sebelum menikah dengan Uya Kuya, Astrid adalah non-Muslim karena lahir di keluarga Nasrani.
Astrid sendiri sudah memelajari dan meyakini agama Islam sejak kuliah. Ketika ingin pindah agama dan menikah dengan Uya Kuya, ia juga mengalami kesulitan.
Hal tersebut karena orangtuanya menentang pernikahan tersebut. Apalagi, orangtua Astrid adalah pemuka agama.
Akibat pertentangan tersebut, mukena Astrid sempat dibuang oleh sang ibu. Akan tetapi, ia tetap mengukuhkan hati dan tidak pernah goyah berdoa agar orangtuanya menerima dirinya.
Akhirnya orangtua Astrid luluh dengan usaha anaknya. Mereka pun membolehkan Astrid menikah dengan Uya Kuya.
Pada awal pernikahan, hubungan pasangan ini bersama ibunda Astrid agak merenggang, tetapi seiring berjalannya waktu menjadi kompak dan erat.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)
