Maka pertanyaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepadanya dengan ad-dukhan (asap) ditujukan untuk mengetahui hakikat dirinya.
Hal yang dimaksud dengan ad-dukhan di sini adalah apa yang ada pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ
"Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata." (QS Ad-Dukhaan (44): 10)
Munculnya dukhan membuat Dajjal cacat, sebelah matanya menjadi buta dan hanya menyisakan satu mata. Selain itu, dahinya juga tertulis kafir.
Seluruh kaum kafir serta orang Yahudi yang berada di Khurasan, tubuh hingga kakinya akan mengalami pembengkakan.
Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
"Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit." (HR Tirmidzi nomor 2337 dan Ibnu Majah: 4072. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini shahih)
Maksud dari wajah mereka seperti tameng atau perisai adalah layaknya dipukuli. Ini menggambarkan wajah mereka bengkak-bengkak akibat Al-Malhamah dan dukhan.
Demikian penjelasan ringkas mengenai penyebab Dajjal sangat takut dengan dukhan. Allahu a'lam.
(Hantoro)