ABU Nawas suatu hari diusir keluar kampung. Alasannya, menurut penasihat Baginda Raja, sosok humoris dan cerdas itu akan mendatangkan musibah. Hal tersebut disadarkan mimpi Raja yang diputuskan oleh penasihat.
Salah satu hukuman Abu Nawas ialah dilarang kembali ke kampung dengan menaiki keledai. Jika melanggar, maka Abu Nawas akan kena hukuman berat.
Singkatnya, masyarakat gembira Abu Nawas telah kembali ke kampung. Begitu juga dengan raja dan penggawa istana. Tetapi senangnya orang-orang istana karena bakal menghukum Abu Nawas.
Kegembiraan orang-orang istana buyar, karena Abu Nawas kembali ke kampung tidak menaiki keledai. Melainkan, Abu Nawas bergelantungan di bawah perut keledai sehingga tidak bisa dikatakan menaiki keledai. Abu Nawas pun selamat dari hukuman Raja.
Ada kalanya Abu Nawas juga kesal dengan keledainya. Suatu hari Abu Nawas memukuli keledainya di tempat terpencil.
Apa yang dilakukan Abu Nawas tersebut dilihat oleh seorang pria. Pria tersebut bertanya, "Mengapa Anda memukuli hewan yang lemah?"
"Maaf, apakah dia anggota keluarga Anda?" canda Abu Nawas seperti dilansir nu.or.id.
Wallahu a'lam.
(Hantoro)