SENATOR Bali Arya Wedakarna memberi klarifikasi sekaligus minta maaf setelah pernyataannya viral di linimasa media sosial. Dia viral setelah beredar potongan video pernyatannya yang diduga menyinggung soal hijab.
Arya Wedakarna menyatakan video viral yang beredar itu telah dipotong oleh pihak tidak bertanggung jawab. Adapun rekaman tersebut berlangsung dalam kegiatan reses pada 29 Desember 2023.
"Ternyata video AWK dipotong. Klarifikasi dan penjelasan senator DPD RI Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS atas potongan video rapat resmi DPD RI B65 di masa RESES pada 29 Desember 2023 yg dipotong oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," tulis keterangan di unggahan akun Instagram @aryawedakarna, dikutip pada Rabu (3/1/2024).
"Terkait aspirasi dan suara rakyat konstituen AWK agar putra/putri daerah Bali diprioritaskan menjadi Front Liner Bea Cukai di Airport Ngurah Rai dan kepatuhan instansi apa pun di Bali pada Perda Bali No 2/2012 Ttg Pariwisata Bali yang tegas dijiwai dan bernapaskan budaya HINDU dan diperkuat UU Provinsi Bali No. 15/2023. AWK memahami bagi pihak-pihak yang merasa tersinggung dan berkeberatan, disampaikan permohonan Maaf. Dumogi Indonesia Damai. Merdeka," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan senator Bali Arya Wedakarna diduga merendahkan hijab yang dikenakan para Muslimah. Pernyataan itu pun membuat geram publik netizen di linimasa media sosial X atau Twitter.
Dalam video viral yang dibagikan akun X @avrax75, terlihat potongan saat Arya Wedakarna diduga sedang memarahi kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai serta pengelola bandara dalam sebuah rapat dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Dalam video viral itu, Arya Wedakarna mengungkapkan ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan pegawai yang memakai penutup kepala atau hijab.
Sontak saja pernyataan viral Arya Wedakarna itu langsung mengundang kecaman netizen. Hampir semua warganet mengecamnya yang seolah merendahkan hijab yang dipakai para pegawai beragama Islam.
(Hantoro)