3. Mati syahid Akhirat saja, seperti mati sakit perut, mati sedang melahirkan, mati tenggelam, tertimpa benda, mati sedang menuntut ilmu ataupun sedang mengajar dan lainnya.
Adapun alasan jenazah syahid medan perang tidak perlu dimandikan dan boleh tidak disholatkan, sebagaimana telah Okezone Muslim himpun:
1. Mengikuti zaman Rasulullah
Sebagaimana zamannya Rasulullah Shallallahu ‘alahi Wa Sallam, para ulama berpendapat bahwa jenazah para syuhada yang meninggal karena peperangan tidak perlu dimandikan atau disholatkan.
2. Setiap luka mengeluarkan harum di hari kiamat
“Jangan kalian mandikan mereka, karena setiap luka atau darah, akan mengeluarkan bau harum minyak misk pada hari kiamat,” sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam dalam hadis riwayat Imam Ahmad dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu mengenai jasad syuhada perang Uhud.
3. Berdasarkan para syuhada Uhud
Dalam hadis riwayat bin Malik radhiyallahu anhu menerangkan bahwa jasad para syuhada tidak wajib disholatkan. “Para syuhada perang Uhud tidak dimandikan, mereka dikuburkan bersama darahnya, tidak disholatkan, selain Hamzah.”
Selain tidak perlu dimandikan dan disholatkan, Imam Syafii berpendapat mengenai jasad para syuhada yang dikafani. Hal ini dijelaskan dalam kitab Al-Umm, Imam Syafii menyatakan bahwa jenazah para syahid ini juga boleh dikafani sebagaimana jenazah kaum muslimin non-syahid jika keluarga menginginkannya. (Khusnul Khatimah)
(Maruf El Rumi)