Selain penguatan program, ia juga menyinggung mitigasi risiko dan skenario kedaruratan penyelenggaraan haji 2024. Menurut Hilman, skenario kedaruratan perlu disiapkan sejak awal, termasuk upaya mengefektifkan komunikasi dalam memitigasi semua potensi persoalan.
"Kita perlu membangun akses dan relasi yang baik dangan Tim Saudi, termasuk keamanan. Jika memungkinkan menghadirkan Tim Kementerian Haji dalam pelatihan petugas haji agar mereka bisa menjelaskan situasi dan kebijakan di Saudi," ujarnya.
"Kita upayakan menggelar training bersama di Saudi dengan Tim Saudi yang akan menangani Indonesia. Sehingga, terbentuk kesamaan persepsi dalam melayani jamaah haji," sambungnya.
Kuota haji Indonesia tahun ini sebanyak 221.000 orang. Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebesar 20.000 orang sehingga totalnya menjadi 241.000 jamaah.
Jumlah ini terdiri atas 213.320 jamaah haj reguler dan 27.680 jamaah haji khusus. Jamaah haji reguler 2024 yang masuk kategori lansia dengan usia 65 tahun ke atas sekira 45.000 orang.
Berbeda dengan 2023, tahun ini diterapkan kebijakan istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan. Sehingga, jamaah yang akan melunasi biaya haji harus memenuhi syarat itu terlebih dahulu.
"Ini menjadi ikhtiar kami. Semoga kondisi kesehatan jamaah haji tahun ini lebih baik," pungkasnya.
(Hantoro)