Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Doa Manasik Haji untuk Anak TK Beserta Urutan Pelaksanaannya

Hantoro , Jurnalis-Rabu, 21 Februari 2024 |11:30 WIB
Doa Manasik Haji untuk Anak TK Beserta Urutan Pelaksanaannya
Ilustrasi doa manasik haji untuk anak TK lengkap dengan urutan pelaksanaannya. (Foto: Istimewa/Sindonews)
A
A
A

BERIKUT ini bacaan doa manasik haji untuk anak TK atau taman kanak-kanak. Dilengkapi juga dengan urutan pelaksanaannya. 

Manasik haji untuk anak TK dan lainnya adalah latihan pelaksanaan ibadah haji sesuai rukun-rukunnya. Biasanya dalam manasik haji ini terdapat juga tiruan dari Kakbah hingga tempat melempar jumrah. 

Dikutip dari Jambi.kemenag.go.id, manasik haji untuk anak TK memiliki peran penting dalam pendidikan agama serta membentuk moral dan akhlak anak bangsa. Sebab, anak usia 6 tahun merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan.

Dijelaskan bahwa kegiatan manasik haji bagi anak TK sangat tepat dalam upaya menanamkan nilai-nilai kegamaan. Ini sejalan dengan perkembangan fisik anak yang mempunyai memori sangat kuat dan kecenderungan meniru apa yang dilihat.

Kegiatan menasik haji bagi anak usia dini diharapkan dapat dengan mudah menanamkan ajaran Islam. Tujuannya agar anak senantiasa mengenang serta mencintai syariat Islam, karena hal ini termasuk Rukun Islam urutan kelima, yakni menunaikan ibadah haji.

Bagi guru RA dan TK pun diharapkan menjadikan manasik haji sebagai kegiatan rutin. Targetnya yakni anak-anak mampu mengapresiasikan diri dalam kegiatan yang bersifat nyata.

Berikut doa manasik haji untuk anak TK beserta urutan pelaksanaannya, sebagaimana telah Okezone himpun:

1. Memakai ihram

Bagi laki-laki pakaian ihram dapat berupa dua lembar kain putih lebar. Satu kain berguna menutupi pundak dan satu kain lagi menutupi bagian bawah panggul seperti menggunakan sarung.

Perlu menjadi perhatian bahwa laki-laki tidak boleh menggunakan pakaian berjahit atau menyerupai bentuk tubuh seperti celana dalam.

2. Niat ihram haji

Sunnah haji yang menjadi anjuran sebelum melaksanakan ihram adalah mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram, dan memakai wewangian. Setelah itu membaca niat ihram dalam hati.

نَوَيْتُ الْحَجَّ والعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul hajja wal ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.

Artinya: "Aku niat melaksanakan haji sekaligus umrah dan berihram karena Allah Subhanahu wa Ta'ala."

3. Membaca talbiyah

Disunahkan membaca talbiyah ketika seseorang sudah berniat melaksanakan haji atau umrah. Baiknya bacaan talbiyah selalu diulang-ulang setiap langkah selama ke Baitul Haram.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَاشَرِيْكَ لَكَ

Arab latin: Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.

Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku datang memnuhi panggilan-Mu, sungguh segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu." 

4. Wukuf di Arafah

Jamaah haji hendaknya banyak membaca dzikir, tahmid, istighfar, dan doa lainnya ketika melaksanakan puncak ibadah wukuf di Padang Arafah.

Saat masuk waktu wukuf, jamaah haji bisa membaca doa berikut:

” اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِي ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ “

Arab latin: Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a’uzu bika min ‘azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a’uzu bika min syarri ma taji-u bihir rihu.

Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu sahabatku, ibadah haji, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin."

5. Mabit atau bermalam di Muzdalifah

Setelah melaksanakan wukuf, selanjutnya bermalam di Muzdalifah. Selama di sana, jamaah haji mengambil batu kerikil sebanyak 40 hingga 70 butir untuk melempar jumrah di Mina.

Bermalam di Muzdalifah dapat dilakukan sampai melewati waktu tengah malam. Namun, lebih utama lagi jika bermalam sampai selesai melaksanakan Sholat Subuh. 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement