Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Air Laut dan Tawar Tidak bisa Menyatu, Alquran dan Sains Beberkan Penyebabnya

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 07 Maret 2024 |08:37 WIB
Air Laut dan Tawar Tidak bisa Menyatu, Alquran dan Sains Beberkan Penyebabnya
Ilustrasi Alquran dan sains beberkan penyebab air laut dan tawar tidak bisa menyatu. (Foto: Istimewa/Quora)
A
A
A

ALQURAN dan sains membeberkan penyebab air laut dan air tawar tidak bisa menyatu. Sebelumnya viral sebuah video yang memperlihatkan lautan luas. Dalam video itu terlihat ada dua warna air yang berbeda. Satu laut berwarna biru tua, sedangkan satu lagi dengan warna berbeda. 

Ini menunjukkan bahwa air laut dan air tawar tidak dapat bercampur. Fenomena tersebut bisa disaksikan di Selat Gibraltar. Di sana tampak dua laut yang berbeda warna tidak bisa menyatu. Satu dari dua warna laut tersebut adalah memiliki kandungan air tawar.

Ilustrasi air laut. (Foto: Istimewa/Okezone)

Buku "Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik" karya Ramadhani dan kawan-kawan mengungkapkan seorang ahli oseanografi bernama Francis J Cousteau pernah menyampaikan laporannya sebagai hasil pengkajiannya terhadap fenomena alam tersebut.

Fenomena itu terjadi di Selat Gibraltar yang dapat dijelaskan secara sains. Selat Gibraltar merupakan pertemuan antara Laut Mediterania dan Laut Atlantik.

"Kami mempelajari pernyataan peneliti tertentu tentang penghalang yang memisahkan lautan dan mengamati bahwa Laut Mediterania memiliki salinitas dan kerapatan yang berbeda serta menjadi tempat hunian bagi flora dan fauna yang khas dari tempat itu," jelas Cousteau.

Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya meneliti air di Samudera Atlantik dan menemukan sifat yang sama sekali berbeda dengan Laut Mediterania.

Awalnya mereka mengira kedua laut yang bertemu di Selat Gibraltar mestinya menunjukkan sifat yang serupa dalam salinitas, kerapatan, dan sifat-sifat lainnya. 

Namun, kedua laut itu menunjukkan sifat berbeda walaupun keduanya berdampingan. Hal ini sangat mengherankan.

"Sebuah tabir ajaib mencegah keduanya bercampur. Tabir serupa juga diamati di Bab Al Mandab di Teluk Aden yang bertemu dengan Laut Merah," tambahnya. 

Fenomena bertemunya dua air laut namun tidak saling bercampur ini juga disebabkan gaya fisika yang disebut "tegangan permukaan". Para ahli kelautan menemukan bahwa air dari laut-laut yang bersebelahan memiliki perbedaan massa jenis.

Akibat perbedaan massa jenis ini, tegangan permukaan mencegah dua lautan untuk saling bercampur, seolah-olah terdapat dinding tipis yang memisahkan keduanya.

Pembatas yang ada di antara pertemuan dua jenis air ini dijelaskan sekira 14 abad lalu di dalam salah satu ayat Alquran. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

۞ وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا

Artinya: "Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Quran Surat Al Furqan Ayat 53)

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement