Misalnya pada hari ini dimulai sampai pukul 12 siang, maka keesokan harinya jika anak sudah mampu bisa dilanjutkan kepada jam 3 sore, dan kemudian dilanjutkan kembali sampai maghrib.
"Berlatih itu jangan didorong untuk penuh dulu. Nah kadang-kadang ini ada yang miss nih, latihan berlatih puasa itu tidak harus didorong untuk anak bisa sampai maghrib, semampu dia dulu," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Hal itu lantaran metabolisme yang dimiliki setiap anak juga membutuhkan penyesuaian, sehingga jika dilakukan secara bertahap, diharapkan metabolisme anak sudah siap untuk puasa secara sempurna. Maka dari itu, tiap anak tidak bisa disamaratakan.
"Nanti dengan kemampuan itu secara bertahap untuk dia bisa ke dalam tahap sampai penuh. Jadi bisa beda-beda (usia anak)," tuturnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)