USTADZ Adi Hidayat mengatakan ibadah puasa Ramadhan wajibkan dijalankan setiap Muslim. Tidak heran jika orangtua mulai memperkenalkan ibadah puasa Ramadhan kepada anak-anaknya.
Akan tetapi, sebetulnya kapan waktu terbaik untuk anak bisa diajarkan puasa penuh? Ustadz Adi Hidayat menjelaskan usia ideal yaitu sebelum anak sampai pada masa baligh. Namun, kondisi ini disesuaikan kembali dengan kemampuan anak tersebut.
"Berapa usia ideal yang dilatih untuk berpuasa secara sempurna? Batas idealnya sebelum sampai baligh ukur dengan kemampuan dia menunaikan puasa, tapi dilakukan secara bertahap sampai dia mendapatkan kematangan dan kenikmatan serta menunaikan secara penuh. Ukuran setiap anak berbeda usianya," kata UAH dalam kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Tidak ada patokan khusus untuk berapa usia seorang anak harus berlatih puasa, tetapi diharapkan ketika baligh, anak itu sudah mampu berpuasa penuh dan bukan dalam masa berlatih puasa kembali.
Batasan seorang anak dikatakan baligh yaitu pada anak perempuan sudah datang masa haid dan anak laki-laki sudah bermimpi tertentu.
Tapi jika dipaksakan menentukan patokan usia, maka Ustadz Adi Hidayat mengatakan puasa bisa dilatih sejak usia 4 atau 5 tahun tetapi dengan syarat kondisi itu harus dilakukan secara bertahap.
Misalnya pada hari ini dimulai sampai pukul 12 siang, maka keesokan harinya jika anak sudah mampu bisa dilanjutkan kepada jam 3 sore, dan kemudian dilanjutkan kembali sampai maghrib.
"Berlatih itu jangan didorong untuk penuh dulu. Nah kadang-kadang ini ada yang miss nih, latihan berlatih puasa itu tidak harus didorong untuk anak bisa sampai maghrib, semampu dia dulu," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Hal itu lantaran metabolisme yang dimiliki setiap anak juga membutuhkan penyesuaian, sehingga jika dilakukan secara bertahap, diharapkan metabolisme anak sudah siap untuk puasa secara sempurna. Maka dari itu, tiap anak tidak bisa disamaratakan.
"Nanti dengan kemampuan itu secara bertahap untuk dia bisa ke dalam tahap sampai penuh. Jadi bisa beda-beda (usia anak)," tuturnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)