VIRAL kuburan Muslim di Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mirip Makam Baqi di Arab Saudi. Kuburan-kuburan di sana hanya ditandai batu tanpa nama di atas nisan.
Dilansir unggahan viral akun Instagam @irmamomsaqil, tampak makam Muslim di Karanganyar itu berada di lahan yang cukup luas. Makam terbagi menjadi dua bagian, sisi kanan dan kiri.
Di tengah-tengah makam Muslim Karanganyar tersebut terdapat jalan setapak untuk lalu-lalang para peziarah.
Perekam video viral tersebut menjelaskan kuburan ini dinamakan permakaman Muslim karena tidak ada tulisan nama di atas kuburnya. Tidak ada batu nisan di atas makam-makam tersebut.
"Ini lho permakaman Muslim Dusun Kaliboto, Karanganyar. Kenapa dikatakan permakaman Muslim? ini di area makam ini tidak ada bangunan kijing. Tidak ada tulisan nama di atas kuburnya. Hanya tanda batu," jelas seorang pria perekam video viral tersebut.
Dirinya juga menjelaskan perbedaan kuburan laki-laki dan wanita. Ternyata pembedanya terletak pada batu-batu yang ada di atas makam.
"Yang membedakan makam perempuan dan laki-laki itu, kalau laki-laki itu di atas kepala tanda batunya cuma satu, kalau perempuan itu di arah kepala sama kaki ada tanda batunya. Cuma itu yang membedakan," paparnya.
Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam untuk tidak meninggikan kubur dan membuat bangunan atau rumah atau kijing (marmer) di atas kuburan.
Hal itu seperti dijelaskan dalam perkataan 'Ali bin Abi Tholib:
عَنْ أَبِى الْهَيَّاجِ الأَسَدِىِّ قَالَ قَالَ لِى عَلِىُّ بْنُ أَبِى طَالِبٍ أَلاَّ أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ لاَ تَدَعَ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ
Dari Abul Hayyaj Al Asadi, ia berkata, "‘Ali bin Abi Tholib berkata kepadaku, 'Sungguh aku mengutusmu dengan sesuatu yang Rasulullah –Shallallahu 'alaihi wa sallam– pernah mengutusku dengan perintah tersebut. Yaitu jangan engkau biarkan patung (gambar) melainkan engkau musnahkan dan jangan biarkan kubur tinggi dari tanah melainkan engkau ratakan'." (HR Muslim nomor 969)
Dilansir Rumaysho.com, Syekh Musthofa Al Bugho –pakar Syafi'i saat ini– mengatakan, "Boleh kubur dinaikkan sedikit satu jengkal supaya membedakan dengan tanah, sehingga lebih dihormati dan mudah diziarahi." (Lihat kitab At-Tadzhib, halaman 95). Hal ini juga dikatakan oleh penulis Kifayatul Akhyar, halaman 214.
Kemudian diterangkan dari Jabir, ia berkata:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
Dari Jabir, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari memberi semen pada kubur, duduk di atas kubur dan memberi bangunan di atas kubur." (HR Muslim nomor 970)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)