Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bayar Utang Puasa Ramadhan, Simak Tata Cara dan Niatnya Berikut Ini

Hantoro , Jurnalis-Rabu, 17 April 2024 |11:16 WIB
Bayar Utang Puasa Ramadhan, Simak Tata Cara dan Niatnya Berikut Ini
Ilustrasi tata cara dan niat bayar utang puasa Ramadhan 2024. (Foto: Freepik)
A
A
A

BERIKUT ini tata cara dan niat qadha atau membayar utang puasa Ramadhan. Qadha puasa dilakukan bagi orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena sakit atau safar (menjadi musafir), maka wajib meng-qadha sesuai jumlah hari yang dia tidak berpuasa. 

Terkait qadha atau membayar utang puasa Ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

"Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS Al Baqarah Ayat 185)

Dilansir Rumaysho.com, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan tata cara qadha puasa Ramadhan, yakni: 

Info grafis doa buka puasa. (Foto: Okezone)

1. Segera dilakukan 

Qadha puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan dengan segera (tidak ditunda-tunda) berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

"Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (QS Al Mu’minun: 61)

2. Tidak boleh dibatalkan

Qadha puasa tidak boleh dibatalkan kecuali jika ada udzur yang dibolehkan sebagaimana halnya puasa Ramadhan. 

3. Boleh tidak berturut-turut

Tidak wajib membayar qadha puasa Ramadhan secara berturut-turut, boleh saja secara terpisah. Sebab dalam ayat diperintahkan dengan perintah umum:

فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

"Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS Al Baqarah: 185)

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, "Tidak mengapa jika (dalam meng-qadha puasa) tidak berurutan." (Dikeluarkan oleh Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad– dan juga dikeluarkan oleh Abdur Rozaq dalam Mushonnaf-nya, 4:241,243, dengan sanad sahih) 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement