Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Batas Puasa Syawal 1445 H/2024 M Sampai Kapan?

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 25 April 2024 |15:25 WIB
Batas Puasa Syawal 1445 H/2024 M Sampai Kapan?
Ilustrasi batas puasa Syawal 1445 H/2024 M. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

BATAS puasa Syawal 1445 H/2024 M sampai kapan? Diketahui bahwa batas waktu mengerjakan puasa Syawal tahun ini adalah pada akhir bulan Syawal atau tanggal 30 Syawal 1445 Hijriah. Dalam hitungan kalender masehi diperkirakan jatuh pada 9 Mei 2024.

Dihimpun dari laman Muslim.or.id, perintah mengerjakan puasa Syawal sebagaimana dijelaskan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda:

من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

Artinya: "Barang siapa berpuasa Ramadhan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penuh." (HR Muslim nomor 1164) 

Info grafis doa buka puasa. (Foto: Okezone)

Kemudian dalam riwayat lain Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berkata:

جعل اللهُ الحسنةَ بعشر أمثالِها ، فشهرٌ بعشرةِ أشهرٍ ، وصيامُ ستَّةِ أيامٍ بعد الفطرِ تمامُ السَّنةِ

Artinya: "Allah menjadikan satu kebaikan bernilai sepuluh kali lipatnya, maka puasa sebulan senilai dengan puasa sepuluh bulan. Ditambah puasa enam hari setelah Idul Fitri membuatnya sempurna satu tahun." (HR Ibnu Majah nomor 1402, dinilai sahih oleh Syekh Al Albani dalam Shahih Ibni Majah nomor 1402 dan Shahih At-Targhib nomor 1007) 

Tata Cara Puasa Syawal

Puasa Syawal bersifat menggenapkan pahala selama satu tahun penuh. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ⁣

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim)

Adapun tata cara mengerjakan puasa Syawal adalah sebagai berikut:

1. Niat puasa Syawal. Cukup diungkapkan dalam hati.

2. Puasanya dilakukan selama enam hari.

3. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, tetapi tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.

4. Lebih utama dilakukan secara berurutan, namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.

5. Usahakan menunaikan qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu agar mendapat ganjaran puasa setahun penuh. Sebab puasa Syawal bersifat sunnah, sedangkan qadha Ramadhan wajib. Sudah semestinya ibadah wajib lebih didahulukan daripada yang sunnah. 

Keutamaan Puasa Syawal

Ustadz Yulian Purnama S.Kom mengungkapkan puasa Syawal memiliki banyak keutamaan. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Puasa Syawal menyempurnakan pahala puasa Ramadhan sehingga senilai dengan puasa setahun penuh.

2. Puasa Syawal dan puasa Sya'ban sebagaimana sholat sunnah rawatib sebelum dan sesudah sholat, yakni menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada pada ibadah yang wajib. Ibadah-ibadah wajib akan disempurnakan dengan ibadah sunnah pada hari kiamat kelak. Kebanyakan orang, puasa Ramadhan-nya mengandung kekurangan dan cacat, maka membutuhkan amalan-amalan yang bisa menyempurnakannya.

3. Terbiasa puasa selepas puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Sebab ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala menerima amalan seorang hamba, Allah Ta'ala akan memberikan ia taufik untuk melakukan amalan salih selanjutnya. Sebagaimana perkataan sebagian salaf:

ثواب الحسنة الحسنة بعدها

"Balasan dari kebaikan adalah (diberi taufik untuk melakukan) kebaikan selanjutnya."

Maka barang siapa yang melakukan suatu kebaikan, lalu diikuti dengan kebaikan lainnya, ini merupakan tanda amalan kebaikannya tersebut diterima oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana barang siapa yang melakukan suatu kebaikan, namun kemudian diikuti dengan keburukan lainnya, ini merupakan tanda amalan kebaikannya tersebut tidak diterima oleh Allah Ta'ala.

4. Orang-orang yang berpuasa Ramadhan disempurnakan pahalanya di hari raya Idul Fitri dan diampuni dosa-dosanya. Maka Idul Fitri adalah hari pemberian ganjaran kebaikan, sehingga puasa setelah Idul Fitri adalah bentuk syukur atas nikmat tersebut. Sedangkan tidak ada nikmat yang lebih besar selain pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan ampunan dari Allah Ta'ala.

5. Allah Subhanahu wa Ta'ala membalas langsung pahala puasa. Puasa adalah untuk Allah Ta'ala. Allah Ta'ala langsung yang membalas pahala puasa menurut kehendak-Nya. Sedangkan amalan lain selain puasa, manfaatnya adalah untuk diri sendiri.

Allahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement