Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sejarah Masuknya Islam ke Guinea yang Jadi Lawan Timnas Indonesia U-23 Menuju Olimpiade Paris 2024

Finsy Aurelia Putri Kinanti , Jurnalis-Selasa, 07 Mei 2024 |16:07 WIB
Sejarah Masuknya Islam ke Guinea yang Jadi Lawan Timnas Indonesia U-23 Menuju Olimpiade Paris 2024
Ilustrasi sejarah masuknya Islam ke Guinea negara lawan Timnas Indonesia U-23 menuju Olimpiade Paris 2024. (Foto: X @KSAembassyCon)
A
A
A

SEJARAH masuknya Islam ke Guinea yang menjadi lawan Timnas Indonesia U-23 menuju Olimpiade Paris 2024 dibahas Okezone Muslim. Sangat menarik diketahui kaum Muslimin.

Pertandingan Playoff Olimpiade Paris 2024 antara Timnas Indonesia U-23 versus Guinea terus menjadi sorotan, bukan hanya sebagai persaingan olahraga, tetapi juga perjumpaan antara dua negara mayoritas Muslim.

Sebagai negara Afrika Barat yang mayoritas penduduknya Muslim, Guinea memiliki ikatan historis kuat dengan agama Islam yang telah membentuk landasan budaya dan sosial.

Muslim Guinea. (Foto: Arabnews/X @KSAembassyCon)

Sejarah Masuknya Agama Islam ke Guinea

Terbentuk pada tahun 1958, Guinea memiliki sejarah wilayah jauh sebelum terjadinya penjajahan dari bangsa Eropa. Batas-batas wilayah Guinea saat ini ditentukan ketika masa kolonial dalam Konferensi Berlin (1884–1885) serta Prancis yang memerintah Guinea sampai tahun 1958.

Berada di pinggiran kerajaan-kerajaan besar di Afrika Barat. Kekaisaran Ghana diyakini sebagai kekaisaran paling awal yang tumbuh melalui perdagangan, dan kemudian jatuh karena pengaruh dari Suku Almoravid. Pada periode inilah Islam pertama kali masuk dan menyebar ke wilayah tersebut.

Dari banyaknya kerajaan Islam yang berdiri di wilayah itu, Kekaisaran Songhai adalah yang paling sukses dalam memperluaskan kekuasaannya dan kekayaan pada tahun 1460. Kekuasaan kekaisaran ini melampaui Kekaisaran Mali. 

Kemakmuran Kekaisaran Songhai harus selesai setelah terjadinya perang saudara memperebutkan kekuasaan setelah kematian Askia Daoud, penguasa kekaisaran Songhai.

Namun nasib kekaisaran ini tidak bertahan lama, Maroko mengambil alih pemerintahan pada pertempuran Tondibi, dan kemudian terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil akibat tidak efektifnya pemerintahan saat itu. 

Jatuhnya kerajaan-kerajaan besar di Afrika Barat, berbagai kerajaan muncul di wilayah yang sekarang disebut Guinea. Muslim Fulani bermigrasi ke Futa Jallon di Guinea Tengah lalu mendirikan negara Islam sejak tahun 1735 dengan konstitusi tertulis dan penguasa pengganti.

Dengan pertemuan antara Timnas Indonesia U-23 dan Guinea, kita tidak hanya menyaksikan rivalitas di lapangan hijau, tetapi juga sebuah refleksi dari kekuatan sejarah dan agama Islam yang membentuk negara Guinea.

Sebagai sesama negara dengan mayoritas Muslim, dapat berkompetisi dengan adil dan saling menghormati tanpa kebencian satu sama lain.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement