Sebagaimana telah Okezone himpun, Irama Jiharkah berada pada suara minor yang relatif lurus dan nada yang sedikit lebih tinggi, lalu ditutup dengan nada yang lurus.
Pada penggunaan nada Jiharkah, terdapat dua tingkatan di dalamnya, yaitu nada yang sedikit lebih tinggi dari nada awal maqom dan nada yang menggunakan gerakan-gerakan elevasi yang terkesan minor dengan naik di awal dan perlahan menuju nada yang rendah.
Irama ini menjadi populer di Indonesia sejak abad 20 sejalan dengan ekshibisi Qari Mesir ke Tanah Air. Kemudian digunakan di Indonesia pada kelompok Hijaz, Bayati, Soba, Sikah, Rost, dan Nahawand.
Irama Jiharkah yang mendayu dan mendalam membuat para pembaca Alquran memberikan kesan emosional serta mengandung nada yang menenangkan saat didengar.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)