KEMENTERIAN Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengungkapkan sejauh ini jumlah laporan yang masuk ke aplikasi Kawal Haji sudah sebanyak 229 laporan dari berbagai masalah penyelenggaraan ibadah haji 2024. Di antaranya, kehilangan barang, jamaah tersesat, dan lainnya.
"Laporan mengenai masalah akomodasi terpantau sebanyak 85 laporan, baik di Arab Saudi maupun asrama haji. Sebanyak 69 laporan dengan kategori orang tersesat atau terpisah dari rombongan yang dapat dibenahi dengan melacak lokasi jamaah yang belum kembali atau terpisah dari rombongan. Lalu sebanyak 53 laporan masalah transportasi di Arab Saudi, dan ada 22 laporan terkait konsumsi," beber Kepala Subdirektorat Data dan Siskohat Ditjen PHU Kemenag Hasan Afandi di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin 27 Mei 2024.
Totalnya sebanyak 175 laporan terselesaikan dan laporan yang ditutup sebanyak 27 laporan karena permasalahan yang masih diproses atau masalah yang tidak sesuai dengan jangkauan petugas.
Waktu penyelesaian masalah penyelenggaraan ibadah haji 2024 cukup beragam dilihat dari jenis kasus dan medan lokasi dari permasalahan tersebut.
"Durasi waktu penyelesaiannya masalah tergantung kasus per kasus sesuai dengan medan lokasinya. Admin berkewajiban untuk menagih proses penyelesaian kasus kepada petugas dan mengawasi jalannya penyelesaian masalah jamaah," paparnya.
Sebagai aplikasi yang baru, Kawal Haji juga memiliki keterbatasan dalam pengaksesannya yang saat ini hanya bisa diinstal melalui sistem operasi Android. Upaya perilisan aplikasi Kawal Haji pada iOS masih proses preview karena adanya aturan ketat dari pihak iOS sendiri.
"Aplikasi ini baru tersedia dalam basis Android saja yang bisa di-download di PlayStore dan masih dalam tahapan review untuk rilis di iOS," tambahnya lagi.
Meski begitu, Kemenag terus mengupayakan agar aplikasi Kawal Haji dapat diakses oleh seluruh masyarakat dan memudahkan perjalanan ibadah haji jamaah Indonesia.
"Seperti yang sudah disampaikan, Kawal haji ini menjadi salah satu kanal pelengkap dari kebijakan Kemenag dalam menyelesaikan masalah. Maka saya mengimbau agar aplikasi ini dapat dipakai oleh para jamaah dan masyarakat yang terkait pada penyelenggaraan ibadah haji," imbau Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Wibowo Prasetyo.
"Sudah banyak laporan yang masuk saya berharap pada kesempatan kali ini juga menjadi sebagai momentum untuk bisa menyosialisasikan kepada masyarakat, kepada jamaah, terutama untuk bisa berinteraksi secara langsung lewat online," pungkasnya.
(Hantoro)