Abu Nawas yang dikenal dengan seribu akalnya itu mengeluarkan botol yang sudah disumbat. Kemudian dia menyerahkan botol tersebut.
"Mana angin itu, hai Abu Nawas?" tanya Baginda sambil menimbang-nimbang botol tersebut.
"Di dalam, Baginda Raja yang mulia," jawab Abu Nawas.
"Aku tidak melihat apa-apa," kata Baginda Raja.
"Ampun Tuanku, memang angin tidak bisa dilihat, tetapi bila Baginda Raja ingin tahu angin, tutup botol itu harus dibuka terlebih dahulu," kata Abu Nawas menjelaskan.
Setelah tutup botol dibuka, Baginda Raja mencium bau busuk. Bau tersebut tidak asing bagi Raja karena bau yang menyengat hidung itu adalah bau kentut.
"Bau apa ini, hai Abu Nawas?" tanya Baginda Raja marah.
"Ampun Tuanku, tadi hamba buang angin dan hamba masukkan ke botol. Karena hamba takut angin yang hamba buang itu keluar, maka hamba memenjarakannya dengan cara menyumbat mulut botol," tandas Abu Nawas.
Allahu a'lam.
(Hantoro)