Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Amalan Sunnah di Hari Arafah 9 Dzulhijjah untuk Jamaah Haji

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 14 Juni 2024 |18:22 WIB
5 Amalan Sunnah di Hari Arafah 9 Dzulhijjah untuk Jamaah Haji
Ilustrasi amalan sunnah di hari Arafah untuk jamaah haji. (Foto: Kemenag.go.id)
A
A
A

3. Beramal salih

Menebar kebaikan, beramal salih, termasuk bersedekah. Ini bisa dikerjakan jamaah haji maupun kaum Muslimin yang tidak berhaji. Tujuannya meraih perhatian Allah Subhanahu wa Ta'ala sekaligus ridho-Nya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى مَلاَئِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِى أَتَوْنِى شُعْثاً غُبْراً“

Artinya: "Sesungguhnya Allah berbangga kepada para malaikat-Nya pada sore Arafah dengan orang-orang di Arafah, dan berkata: 'Lihatlah keadaan hambaku, mereka mendatangiku dalam keadaan kusut dan berdebu'." (HR Ahmad)

4. Baca doa hari Arafah

Bacaan doa terbaik yang dibaca para nabi pada senja Arafah adalah: "Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir."

Dari 'Ali radhiyallahu 'anhu secara marfu' —sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, disebutkan hadits:

أَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَ النَّبِيُّوْنَ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ : لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَ لَهُ الحَمْدُ ، وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر

"Kalimat utama yang aku dan para nabi ucapkan pada senja hari Arafah adalah: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu)."

(HR Ath-Thabrani dalam Fadhl 'Ashri Dzil Hijjah, 2:13, dari Qais bin Ar-Rabi', dari Al Agharr bin Ash-Shabah, dari Khalifah bin Hushain, dari 'Ali secara marfu'. Lihat Silsilah Al Ahadits Ash-Shahihah nomor 1503, 4:7)

5. Bertakbir

Bertakbir sejak subuh hari Arafah hingga hari Tasyrik terakhir setiap bakda sholat. Dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata:

غَدَوْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مِنْ مِنًى إِلَى عَرَفَاتٍ مِنَّا الْمُلَبِّى وَمِنَّا الْمُكَبِّرُ

"Kami pagi-pagi bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Mina menuju Arafah, di antara kami ada yang bertalbiyah dan di antara kami ada yang bertakbir." (HR Muslim nomor 1284)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:

أَصَحُّ الْأَقْوَالِ فِي التَّكْبِيرِ الَّذِي عَلَيْهِ جُمْهُورُ السَّلَفِ وَالْفُقَهَاءِ مِنْ الصَّحَابَةِ وَالْأَئِمَّةِ : أَنْ يُكَبِّرَ مِنْ فَجْرِ يَوْمِ عَرَفَةَ إلَى آخِرِ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ عَقِبَ كُلِّ صَلَاةٍ

"Pendapat yang paling tepat dalam waktu bertakbir yang dipegang oleh jumhur salaf dan fuqoha dari kalangan sahabat dan ulama madzhab, adalah dari waktu fajar pada hari Arafah hingga hari Tasyrik terakhir setiap bakda sholat." (Majmu'ah Al-Fatawa, 24:220)

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement