Prof Aswadi menceritakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sendiri yang meletakkan beberapa batu bata tersebut, dan para sahabat bergabung dengannya. Masjid Quba dibangun dengan batu bata mentah dan atap dari daun kurma.
Mereka bekerja keras, membawa batu-batu hingga pasir untuk pembangunan. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sendiri yang menanggung beban di punggungnya.
Saat ini Quba adalah masjid terbesar kedua di Tanah Suci Madinah. Kajian sejarah Islam tentang Masjid Quba menunjukkan pentingnya masjid ini.
Menurut Prof Aswadi, fadilah sholat di Masjid Quba sangat besar. Ia mengutip hadits dari Ibnu Majah, "Siapa yang berwudhu di rumahnya, lalu ia mendatangi Masjid Quba, dan ia melaksanakan sholat di dalamnya, maka pahalanya seperti pahala umrah."
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam semasa hidup selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis. Setelah beliau wafat, sahabat-sahabat juga sering menziarahi Masjid Quba dan melaksanakan sholat di sana.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)