Marmer tersebut juga memiliki kemampuan menyerap kelembapan udara pada malam hari. Hal ini membantu marmer tetap dingin sepanjang hari, bahkan ketika suhu di Makkah mencapai 50 derajat Celsius.
Muhammad Kamal Ismail, arsitek yang merenovasi Masjidil Haram, memang sengaja menggunakan marmer jenis ini. Ia ingin memastikan kenyamanan para jamaah yang beribadah di masjid suci ini.
Guna memastikan lantai tetap sejuk, Marmer Thassos di Masjidil Haram diganti secara berkala. Ini memastikan bahwa marmer yang digunakan selalu dalam kondisi terbaik untuk memantulkan panas dan menyerap kelembapan.
Itulah penjelasan ringkas mengenai penyebab lantai Masjidil Haram tidak panas meski pada siang hari. Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)