KEUTAMAAN adzan sebagai panggilan sholat fardhu lima waktu bagi umat Islam sangat penting diketahui. Adzan secara bahasa berarti pengumuman. Secara istilah syari, adzan merupakan pengumuman masuknya waktu sholat dengan ucapan (zikir) tertentu.
Adapun keutamaan adzan sangatlah luar biasa besar. Berikut ini penjelasan lengkapnya berdasarkan dalil-dalil shahih, sebagaimana telah Okezone himpun:
1. Jadi saksi di akhirat
Orang yang mendengar adzan akan menjadi saksi bagi muazin pada hari kiamat kelak. Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:
لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَىْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Tidaklah suara adzan yang keras dari yang mengumandangkan adzan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendegarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat." (HR Bukhari nomor 609)
Termasuk juga di sini jika yang mendengar adalah hewan dan benda mati sebagaimana ditegaskan dalam riwayat Ibnu Khuzaimah. Dalam riwayat lain disebutkan:
الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ مَدَى صَوْتِهِ وَيَشْهَدُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ
"Muazin diberi ampunan dari suara kerasnya saat adzan serta segala yang basah maupun yang kering akan menjadi saksi baginya pada hari kiamat." (HR Abu Dawud nomor 515; Ibnu Majah 724; dan An-Nasai 646. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dinilai oleh Al-Hafizh Abu Thahir)
Termasuk juga yang mendengarnya adalah malaikat karena sama-sama tidak terlihat seperti jin. (Lihat Fath Al-Bari, 2:88-89)
2. Mengusir setan
Lantunan adzan dapat mengusir setan. Setan bahkan lari ketakutan hingga terkentut-kentut ketika mendengar adzan.
Hal itu sebagaimana dijelaskan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:
إِذَا نُودِىَ بِالأَذَانِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ الأَذَانَ فَإِذَا قُضِىَ الأَذَانُ أَقْبَلَ فَإِذَا ثُوِّبَ بِهَا أَدْبَرَ فَإِذَا قُضِىَ التَّثْوِيبُ أَقْبَلَ يَخْطُرُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا. لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ إِنْ يَدْرِى كَمْ صَلَّى فَإِذَا لَمْ يَدْرِ أَحَدُكُمْ كَمْ صَلَّى فَلْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ
"Apabila adzan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut hingga dia tidak mendengar azan tersebut. Apabila azan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqomah, setan pun berpaling lagi. Apabila iqamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali, ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya. Dia berkata, 'Ingatlah demikian, ingatlah demikian untuk sesuatu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak mengetahui berapa rakaat dia sholat. Apabila salah seorang dari kalian tidak mengetahui berapa rakaat dia sholat, hendaklah dia bersujud dua kali dalam keadaan duduk'." (HR Bukhari Nomor 608 dan Muslim 389)
Ibnul Jauzi mengatakan, "Suara azan membuat setan takut sehingga pergi menjauh. Karena dalam kumandang azan sulit terjangkit riya’ dan kelalaian. Hal ini berbeda dengan sholat, hati mudah diserang oleh setan dan ia selalu memberikan pintu waswas." Sampai-sampai Abu ‘Awanah membuat judul suatu bab "Dalil bahwa orang mengumandangkan azan dan iqamah tidak dihinggapi was-was setan dan sulit terjangkit riya’ karena setan menjauh darinya." (Fath Al-Bari, 2:87)
3. Muazin dapat keistimewaan saat kiamat
Muazin atau orang yang melantunkan adzan akan mendapat keistimewaan pada hari kiamat kelak. Diungkapkan dalam riwayat dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:
الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Seorang muazin memiliki leher yang panjang di antara manusia pada hari kiamat." (HR Muslim nomor 387)
Ada yang mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang paling banyak menampakkan rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ada juga ulama yang menafsirkan bahwa yang dimaksud adalah orang yang paling terlihat banyak mendapatkan pahala. (Syarh Shahih Muslim, 4:84)
4. Miliki keutamaan besar
Kalau tahu keutamaan adzan, pasti akan jadi rebutan banyak orang. Dijelaskan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا
"Seandainya setiap orang tahu keutamaan azan dan shaf pertama, kemudian mereka ingin memperebutkannya, tentu mereka akan memperebutkannya dengan berundi." (HR Bukhari nomor 615 dan Muslim: 437)
Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Yang dimaksud hadis adalah seandainya mereka mengetahui keutamaan adzan, keagungan dan balasannya yang besar, kemudian waktu adzan sudah sempit atau masjid hanyalah satu, pastilah mereka saling merebut untuk azan dengan cara mengundi." (Syarh Shahih Muslim, 4:142)
5. Muazin lebih utama daripada imam
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
الْإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ، فَأَرْشَدَ اللهُ الْأَئِمّةَ وَعَفَا عَنِ المْؤَذِّنِيْنَ
Imam adalah penjamin sedangkan muazin adalah orang yang diamanahi. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada para imam dan mengampuni para muazin." (HR Ibnu Hibban dalam Shahih-nya nomor 1669, dan hadits ini disahihkan oleh Syekh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib nomor 239)
Hadits ini dan sebelumnya menunjukkan bahwa seorang muazin lebih utama daripada seorang imam. Karena yang namanya amanah lebih tinggi daripada memberi jaminan, juga maghfirah (ampunan) lebih utama daripada irsyad (petunjuk).
Hal yang menjadi pendapat dalam Mazhab Syafii, muazin lebih utama daripada imam berdasarkan pertimbangan dalil-dalil yang ada. Sampai-sampai Umar bin Khattab berkata, "Seandainya aku bukanlah khalifah (yang mesti jadi imam sholat, pen), tentu aku akan mengumandangkan adzan." (Lihat Al-Mughni, 2:54-55)
Dalam Al-Mufhim (7:2), Imam Al-Qurthubi menyatakan bahwa dalam azan itu diumumkan tiga hal: (1) Masuknya waktu sholat, (2) Mengajak sholat berjamaah dan berkumpul pada suatu tempat, (3) Menampakkan syiar-syiar Islam.
6. Muzain dapat ampunan Allah dan masuk surga
Muazin atau orang yang melantunkan adzan akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dimasukkan ke surga-Nya kelak. Dari 'Uqbah bin 'Amir, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:
يَعْجَبُ رَبُّكُمْ مِنْ رَاعِى غَنَمٍ فِى رَأْسِ شَظِيَّةٍ بِجَبَلٍ يُؤَذِّنُ بِالصَّلاَةِ وَيُصَلِّى فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِى هَذَا يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلاَةَ يَخَافُ مِنِّى فَقَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِى وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ
"Rabb kalian begitu takjub terhadap si pengembala kambing di atas puncak gunung yang mengumandangkan adzan untuk sholat dan ia menegakkan sholat. Allah pun berfirman, 'Perhatikanlah hamba-Ku ini, ia berazan dan menegakkan sholat (karena) takut kepada-Ku. Karenanya, Aku telah mengampuni dosa hamba-Ku ini dan aku masukkan ia ke dalam surga'." (HR Abu Dawud nomor 1203 dan An-Nasai: 667. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadits ini sahih)
Itulah ulasan mengenai keutamaan luar biasa adzan sebagai panggilan sholat bagi umat Islam. Allahu a'lam.
(Hantoro)