Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Disumpahi Seorang Pria, Khalifah Umar bin Khattab Contohkan Sikap Tawadhu untuk Selesaikan Masalah

Hantoro , Jurnalis-Minggu, 15 September 2024 |21:53 WIB
Disumpahi Seorang Pria, Khalifah Umar bin Khattab Contohkan Sikap Tawadhu untuk Selesaikan Masalah
Ilustrasi kisah Khalifah Umar bin Khattab bersikap tawadhu meski disumpahi seorang pria. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Sungguh, perkataan itu bermakna bencana baginya. Bahkan yang demikian merupakan malapetaka yang tidak sanggup dibendung oleh kesabaran sebelum dia mengetahui penyebab persisnya. Sampai akhirnya, Umar menemui laki-laki itu dan mengajaknya kembali ke tempat semula.

Kemudian Umar bertanya, "Semoga kecelakaan dari Allah menimpaku; mengapa kamu berkata demikian, hai saudaraku sesama orang Arab?"

Pria itu pun menjelaskan, "Karena para gubernur yang menjadi wakil engkau tidak berbuat adil. Bahkan, mereka berbuat zalim (terhadap kami, rakyatnya)."

Umar bin Khattab kembali bertanya, "Siapakah gubernurku yang kamu maksud?"

Laki-laki tersebut menjawab, "Gubernur engkau yang bertugas di Mesir yang bernama Iyadh bin Ghanam."

Sebelum mendengarkan pengaduan itu secara terperinci, Umar sudah menunjuk dua sahabatnya dan berpesan kepada mereka, "Pergilah kalian ke Mesir dan bawalah Iyadh bin Ghanam ke hadapanku. Tegaskan bahwa ini adalah instruksi langsung dari Khalifah Umar."

Seperti itulah sikap seorang yang kuat dan pemberani sejati yang mampu memecah kekuatan, menghalau bahaya, dan mencegah kelancangan.

Jika Anda ingin melihat orang ini seperti burung yang dihantam embusan angin topan, cukup serukan kepadanya, "Tidakkah kamu bertakwa kepada Allah, wahai Umar?"

Dari situlah Anda akan menyaksikan seorang manusia yang tangan kirinya kaku, sedangkan kitab catatan amalnya telah terbentang di hadapan kedua mata, dan seluruh alam bergema saat mendengarnya. Demikian kondisi kita kelak, hingga terdengar seruan Allah Subhanahu wa Ta'ala:

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

Artinya: "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirmu." (QS Al Isra' (17) Ayat 14)

Sikap tawadhu atau rendah hati senantiasa melekat dalam diri Umar bin Khattab. Oleh karena itulah, dia memilih mendekati laki-laki tersebut (dan meminta penjelasan) daripada (meraup kenikmatan) dunia.

Allahu a'lam

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement