Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Abu Nawas Mendadak Jadi Raja Kaya Raya Setelah Menang Sayembara Mengerikan

Hantoro , Jurnalis-Minggu, 15 September 2024 |06:35 WIB
Kisah Abu Nawas Mendadak Jadi Raja Kaya Raya Setelah Menang Sayembara Mengerikan
Ilustrasi kisah Abu Nawas mendadak jadi raja kaya raya. (Foto: Istimewa/Sindonews)
A
A
A

Mendengar hal itu membuat hati Abu Nawas makin tersenyum. "Kenapa tidak mencari kerja? Upahnya kan bisa untuk beli makanan?" tanya Abu Nawas.

"Setiap hari aku keluar untuk cari pekerjaan tapi belum juga dapat. Mungkin belum rezekiku," jawab sang sahabat.

"Kalau mau nekat sih sebenarnya aku bisa, bahkan aku bisa menjadi raja dan kaya raya. Tapi itu hanya sementara, setelah itu aku mati diterkam binatang buas di hutan belantara," kata sahabatnya melanjutkan.

"Maksudmu bagaimana?" tanya Abu Nawas heran.

Kemudian sahabatnya itu memberi tahu tentang sayembara yang diadakan rajanya. Mendengar sayembara tersebut, Abu Nawas terdiam sejenak. Tiba-tiba terlintas di benak Abu Nawas sebuah ide yang cemerlang.

"Kamu ingin hidup kaya? Aku akan membantumu. Sekarang juga antarkan aku ke hadapan rajamu. Aku mau mendaftar menjadi raja," ucap Abu Nawas.

"Kamu gila ya! Jangan Abu Nawas, itu sama saja bunuh diri," cegah sahabatnya.

"Sudahlah, turuti saja perkataanku," timbal Abu Nawas.

Maka diantarlah Abu Nawas ke istana untuk menemui sang raja.

"Ada perlu apa kalian datang kemari?" tanya sang raja.

"Maaf tuan raja, hamba Abu Nawas dari negeri seberang, ingin mendaftar menjadi raja. Itu pun kalau tuan raja mengizinkan," ucap Abu Nawas.

"Oh tentu saja boleh. Siapa pun dipersilahkan menjadi raja. Tapi ada dua syarat yang harus dijalani," ujar raja.

"Hamba siap paduka yang mulia. Tapi hamba minta satu permintaan. Izinkan sahabat hamba ini menjadi pengawal pribadi hamba," kata Abu Nawas sambil menunjuk sahabatnya yang berdiri di sampingnya.

"Oh silakan saja. Saat menjadi raja selama setahun, kau berhak atas segala sesuatunya, termasuk mengatur semua prajurit kerajaan beserta para menteri. Tapi ketika masamu menjadi raja berakhir, sahabatmu juga harus ikut kau dibuang ke hutan belantara," timpal sang raja.

Sahabat Abu Nawas ini kaget dan sempat menolak dijadikan pengawal pribadinya, namun akhirnya Abu Nawas berhasil membujuknya.

Mendengar ada yang melamar menjadi raja lagi membuat masyarakat penasaran. Sebagian menertawakan kebodohan tersebut, sementara yang lain merasa iba dan kasihan.

Abu Nawas akhirnya diangkat menjadi raja dan diberi segala kemewahan serta kemudahan fasilitas layaknya baginda raja.

Ternyata berbeda dengan dua pemuda sebelumnya, Abu Nawas tidak berpesta pora dan foya-foya, namun ia membuat beberapa tindakan selama menjadi raja.

Tiga bulan pertama Abu Nawas memerintah ribuan prajurit untuk membabat habis hutan belantara dan memindahkan semua binatang buas ke tempat lain. Sebagai raja tentu perintahnya harus dipatuhi. Setelah tiga bulan berlalu, hutan belantara tempat ia akan dibuang kini menjadi tanah kosong yang siap huni.

Tiga bulan kedua Abu Nawas memerintahkan para arsitek membuat istana megah untuk dirinya, tentunya dengan uang kerajaan yang dikuasai. Abu Nawas bisa membangun apa saja termasuk membangun istana di tanah yang dulunya adalah hutan belantara. Dalam jangka waktu tiga bulan berdirilah istana megah dan kokoh.

Tiga bulan ketiga, Abu Nawas memerintahkan para prajurit membawakan harta dan perabotan dikirim ke istana yang baru saja dibangun. Tiga bulan terakhir, Abu Nawas menawarkan kepada masyarakat siapa saja yang mau pindah di wilayah istananya akan dibuatkan rumah dan diberi modal uang untuk berdagang.

Kesempatan tersebut tidak disia-siakan warga. Ratusan orang mendaftarkan diri untuk pindah ke sekitaran istana Abu Nawas.

Selama tiga bulan terakhir tempat yang tadinya hutan belantara kini berubah menjadi permukiman penduduk, bahkan di sana Abu Nawas mempunyai istana dengan dipenuhi harta kekayaan.

Akhirnya habislah masa jabatan Abu Nawas sebagai raja. Sesuai perjanjian, Abu Nawas dan sahabatnya dibuang ke hutan belantara yang kini sudah menjadi permukiman penduduk.

Sesampainya di sana, Abu Nawas dan sahabatnya memasuki istana barunya. "Ini semua untukmu. Kau sekarang sudah menjadi orang kaya raya, tapi jangan lupa bersedekah," tutur Abu Nawas.

Sahabatnya itu terkejut bukan main. Ia langsung merangkul Abu Nawas dan mengucapkan terima kasih. Akhirnya Abu Nawas pun pamit pulang kembali ke negerinya.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement