WAJIB tahu, ini hukumnya mendirikan bangunan di atas kuburan. Sangat penting diketahui kaum Muslimin agar tidak melanggar syariat Islam terkait permakaman.
Dilansir laman Muhammadiyah, terkait hukum mendirikan bangunan permanen di atas makam atau kuburan, ada beberapa hadits yang membahas persoalan ini, antara lain:
"Diriwayatkan dari Jabir, ia berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melarang menembok kuburan, duduk, dan membuat bangunan di atasnya." (HR Muslim dalam kitab Sahih Muslim nomor 970 dan Ahmad dalam Musnad Ahmad: 26556)
"Diriwayatkan dari Jabir, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melarang dibangun suatu bangunan di atas kubur, atau ditambah tanahnya, atau diplester; Sulaiman ibn Musa menambah: Atau ditulis di atasnya." (HR An-Nasa'i dalam kitab As-Sunan al-Kubra nomor 2165)
"Diriwayatkan dari Ibnu Juraij dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Az-Zubair bahwasanya ia mendengar Jabir berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melarang menembok kuburan, mendirikan bangunan di atasnya atau seseorang duduk di atasnya." (HR An-Nasa'i dalam kitab As-Sunan al-Kubra nomor 2166)
Ketiga hadis tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melarang kaum Muslimin untuk mendirikan bangunan, baik permanen ataupun tidak.
Jumhur ulama berpendapat bahwa larangan membangun dan menembok kuburan ini bertujuan menghindari perbuatan yang dilarang atau saddu adz-dzari'ah (menutup jalan perbuatan dosa) seperti mengultuskan, mengagungkan, dan meminta pertolongan kepada makam atau kuburan (Subul as-Salam: Kitab al-Jana’iz, hadis nomor 543)
Adapun beberapa faedah lain dari larangan ini adalah agar tidak mempersulit generasi berikutnya untuk mendapatkan tanah permakaman serta tidak menghamburkan harta untuk perkara yang kurang bermanfaat.
Demikianlah penjelasan mengenai hukumnya mendirikan bangunan di atas kuburan menurut Islam. Allahu a'lam.
(Hantoro)