Masuk Islam, Petarung MMA Jeff Monson Temukan Tujuan Hidup
JEFF Monson petarung bela diri campuran atau mix martial art (MMA) resmi masuk Islam. Ia mengucap dua kalimat syahadat di Kota Moskow, Rusia, pada 20 Juni 2024. Keputusan ini disambut oleh berbagai reaksi positif dari komunitas MMA dan Muslim dunia.
Jeff Monson bercerita bahwa perjalanannya masuk Islam adalah salah satu transformasi terbesar dalam hidupnya. Ia menemukan bahwa Islam adalah jawaban dari semua pertanyaannya mengenai makna dan tujuan hidup. Petarung berdarah Amerika-Rusia ini merasa Islam membuatnya merasa damai.
Dirinya sudah pindah dan menetap sebagai warga Rusia sejak 2018. Pada Februari 2023, Jeff terpilih sebagai Wakil Majelis Negara Bashkortostan dari Partai Rusia Bersatu.
Pria berusia 53 tahun ini mengawali karier profesional sejak 1997 dan telah memenangkan 60 pertarungan, kalah 26 kali, serta seri 1 kali. Jeff pernah bertanding untuk UFC, Strikeforce, DREAM, PRIDE, M-1 Global, Impact FC, World Victory Road dan Cage Warriors.
Dalam ilmu bela diri gulat dan jiu-jitsu Brasil, Jeff adalah Juara Dunia ADCC dua kali serta juara dunia jiu-jitsu Brasil no-gi. Dia pun menjelaskan alasan mantap menjadi mualaf.
"Saya tersadar bahwa kita harus berbuat baik kepada semua orang, bukan hanya kepada mereka yang membutuhkan. Dalam Islam disebutkan bahwa orang harus menjaga keluarga, anak-anak, dan pada saat yang sama diri mereka sendiri, dan umat Islam harus saling mendukung," ucapnya dalam sebuah interview, seperti dikutip dari laman Muslim Mirror, Kamis (3/9/2024).
"Islam telah mengubah sikap saya terhadap kehidupan, dan seluruh hidup saya. Saya memutuskan untuk mengabdikan diri pada agama ini," imbuhnya.
Jeff Monson dikenal sebagai sosok aktivis yang pandangannya terbuka terhadap isu-isu politik dan sosial. Ia mengungkapkan telah banyak belajar dari berbagai belahan dunia dan sudut pandang agama lain sebelum akhirnya berkenalan dengan Islam. Bagi Jeff, Islam membuatnya terkesan dengan nilai-nilai moral yang mendalam.
Dia juga mengungkapkan kekagumannya atas ketabahan rakyat Palestina yang tidak patah semangat meski didera berbagai penderitaan dan kesulitan.
"Saya memeluk Islam untuk bisa bersama saudara-saudara saya di masa sulit di Palestina ini," kata Jeff yang tidak kuasa menahan tangis.
"Saya memeluk Islam dengan kesadaran penuh. Saya ingin bahu-membahu dengan saudara-saudari saya di masa sulit ini. Saya sudah banyak memikirnya, dan ini adalah keputusan saya (mualaf)," sambungnya.
Perjalanan Jeff Monson menuju Islam menggambarkan bagaimana seseorang dapat menemukan kedamaian dan makna hidup melalui keyakinan yang baru. Dengan latar belakang yang penuh prestasi dan perjuangan, Jeff kini menjalani kehidupan yang lebih damai dan bermakna, membawa serta nilai-nilai Islam dalam setiap langkahnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)
