Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Cara Menghadapi Orang Sakaratul Maut Sesuai Ajaran Islam

Hantoro , Jurnalis-Rabu, 09 Oktober 2024 |11:14 WIB
5 Cara Menghadapi Orang Sakaratul Maut Sesuai Ajaran Islam
Ilustrasi cara menghadapi orang sakaratul maut sesuai ajaran Islam. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

3. Banyak mendoakan husnulkhatimah

Banyak mendoakan husnulkhathimah ketika sakaratul maut. Kemudian saat itu tidak mengucapkan apa pun kecuali yang baik-baik.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إذا حضرتم المريض أو الميت فقولوا خيرا فإن الملائكة يؤمنون على ما تقولون

Artinya: "Apabila kalian menghadiri orang yang sakit atau orang yang mau meninggal maka ucapkanlah ucapan yang baik, karena sesungguhnya malaikat mengaminkan apa yang kalian ucapkan." (HR Muslim, dari Ummu Salamah)

Adapun membaca Alquran atau Surat Yasin ketika orang mau meninggal dunia maka tidak ditemukan dalil shahih tentangnya.

4. Tunaikan kewajibannya

Hendaknya kalau orang itu memiliki kewajiban kepada orang lain segera menunaikannya; seperti utang, amanat, dan lain-lain. Kalau tidak mungkin, maka hendaklah beliau berwasiat.

Dari Tsauban, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ

Artinya: "Barang siapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: (1) sombong, (2) ghulul (khianat), dan (3) utang, maka dia akan masuk surga." (HR Ibnu Majah nomor 2412. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini shahih. Ibnu Majah membawakan hadits ini pada bab "Peringatan Keras Mengenai Utang")

5. Segera memejamkan matanya dan mendoakan

Dari Ummu Salamah Radhiyallahu anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi Abu Salamah yang telah mengembuskan napasnya yang terakhir dengan kedua mata terbelalak, kemudian beliau memejamkan kedua mata Abu Salamah dan berkata: 'Sesungguhnya bila ruh telah dicabut, maka ia diikuti oleh pandangan mata.'

Tiba-tiba terdengar kegaduhan dari sebagian keluarga Abu Salamah, maka beliau pun bersabda: 'Janganlah kalian berdoa atas diri kalian kecuali dengan kebaikan, karena sesungguhnya malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.'

Kemudian beliau mendoakan Abu Salamah seraya berkata:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ِلأَبِي سَلَمَةَ, وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ, وَاخْلُفْ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ, وَاغْفِرْلَناَ وَلَهُ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ, وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ, وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ.

'Ya Allah, ampunilah dosa dan kesalahan Abu Salamah, tinggikanlah derajatnya di kalangan orang-orang yang diberi petunjuk, dan jagalah keturunan sesudahnya agar termasuk dalam orang-orang yang selamat. Ampunilah kami dan ia, lapangkanlah kuburnya, serta berilah cahaya di dalamnya'." (Shahih: Ahkaamul Janaa-iz nomor 12, Shahiih Muslim II/634 nomor 920, Sunan Abi Dawud 'Aunul Ma'buud VIII/387 nomor 3102, tanpa ada kalimat: "Sesungguhnya ruh")

Wallahu a'lam bisshawab.

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement