Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Semut yang Sangat Sayang dengan Rakyatnya

Hantoro , Jurnalis-Minggu, 13 Oktober 2024 |08:21 WIB
Cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Semut yang Sangat Sayang dengan Rakyatnya
Ilustrasi kisah Nabi Sulaiman Alaihissallam dan ratu semut yang sangat sayang kepada rakyatnya. (Foto: Freepik)
A
A
A

INILAH cerita Nabi Sulaiman Alaihisallam dan ratu semut yang sayang kepada rakyatnya. Nabi Sulaiman dikenal memiliki ilmu luar biasa, harta banyak, dan kerajaan.

Pada zaman itu tidak ada yang mengalahkan hal-hal yang dimiliki Nabi Sulaiman Alaihissallam tersebut. namun, tidak ada terbersit sedikit pun kesombongan dalam dirinya.

Ia selalu bersyukur dengan nikmat yang ada. Nabi Sulaiman pun sangat menghormati dengan seruan ratu semut yang sedang menyayangi rakyatnya.

Dilansir laman Suara Muhammadiyah, hal itu terdapat dalam Alquran Surat An-Naml Ayat 17–19:

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَـٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ [٢٧:١٧]

"Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)."

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌۭ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَـٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَـٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ [٢٧:١٨]

"Ketika mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." 

 

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًۭا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَـٰلِحًۭا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّـٰلِحِينَ [٢٧:١٩]

"Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."

Dikisahkan pada suatu hari Nabi Sulaiman Alaihissalam melakukan perjalanan ke daerah Thaif. Dalam perjalanan itu, beliau membawa pasukan yang sangat banyak.

Pasukan itu terdiri atas manusia, jin, dan burung-burung. Para jin dan manusia berjalan bersama Nabi Sulaiman Alaihissalam. Sedangkan burung-burung terbang menaungi mereka dengan sayapnya.

Nabi Sulaiman Alaihissalam juga mengatur pasukannya. Di bagian depan bertugas menjaga agar tidak ada yang melewati batas yang telah ditentukan.

Pasukan di belakang bertugas menjaga agar tidak ada seorang pun anggota pasukan yang ketinggalan. Di tengah perjalanan, Nabi Sulaiman Alaihissalam dan pasukannya memasuki sebuah lembah. 

Di lembah itu ada banyak sarang semut. Melihat banyaknya pasukan yang dibawa Nabi Sulaiman Alaihissalam, para semut pun ketakutan. Mereka khawatir terinjak-injak pasukan besar itu.

Dalam kisah nama ratu semut itu bernama Jirsan. Jirsan adalah ratu semut yang berasal dari Bani Syishibban.

Berkatalah ratu semut kepada rakyatnya, "Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." (QS An-Naml: 18)

Ini mengandung makna sayangnya ratu semut agar rakyatnya tidak menderita. Dia rela menderita asal rakyatnya senang.

Nabi Sulaiman Alaihissalam kemudian meminta pasukannya untuk berhenti. Para pasukan yang tak mengerti maksudnya menjadi kebingungan dan bertanya-tanya.

Nabi Sulaiman Alaihissalam menjelaskan apa yang beliau dengar dari ratu semut dan rakyatnya. Akhirnya, mereka mencari jalan lain untuk sampai ke tujuan agar tidak menyakiti para semut.

Kisah ini diambil dari kitab Qashasul Anbiya' karya Ibnu Katsir. Dari cerita ini dapat mengambil pelajaran bahwa Nabi Sulaiman Alaihissalam adalah sosok Nabi yang cerdas dan kaya raya.

Meski begitu, ia tidak pernah lupa bahwa segala kekayaan, ilmu, dan keistimewaan yang beliau miliki berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Nabi Sulaiman Alaihissalam tidak pernah lupa mensyukuri apa yang telah Allah Ta'ala berikan kepadanya. Beliau bahkan berdoa agar Allah Subhanahu wa Ta'ala terus melimpahkan rasa syukur kepadanya.

Nabi Sulaiman Alaihissalam dapat memahami rasa takut dan khawatir yang dialami para semut. Oleh karena itu, ia kemudian mengajak pasukannya untuk mencari jalan lain.

Para semut pun akhirnya selamat. Berkat kebijaksanaan itu, para semut pun kagum dan hormat kepada Nabi Sulaiman Alaihissalam.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement