Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Sifat Mulia yang Harus Dimiliki Pemimpin, Apa Saja?

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 06 Desember 2024 |11:02 WIB
4 Sifat Mulia yang Harus Dimiliki Pemimpin, Apa Saja?
4 sifat mulia yang harus dimiliki pemimpin, apa saja? (Ilustrasi/Ist)
A
A
A

JAKARTA - Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab besar. Mereka harus memiliki sifat mulia agar tugasnya bisa dijalankan dengan baik.

Menurut Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Miftahul Huda Lc MA, seorang pemimpin harus meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW. Ada empat sifat utama yang wajib dimiliki oleh setiap pemimpin agar dapat menjalankan tugas kepemimpinannya dengan baik.

1. Shiddiq (jujur)

“Pemimpin harus jujur, tidak hanya dalam perkataan tetapi juga dalam tindakan. Kejujuran ini harus selalu berpijak pada kebenaran,” tegas KH Miftah, sapaan akrabnya, melansir laman MUI, Jumat (6/12/2024)

Menurutnya, kejujuran adalah fondasi utama dalam memimpin, karena dengan kejujuran, pemimpin dapat dipercaya dan dihormati oleh masyarakatnya.

2. Tabligh (menyampaikan)

Selain kejujuran, seorang pemimpin harus mampu menyampaikan kebijakan dengan benar kepada masyarakat.

“Tabligh itu artinya menyampaikan kebijakan yang baik, serta pengaturan yang benar kepada masyarakat,” ujar Kiai Miftah. Pemimpin tidak hanya berperan dalam membuat kebijakan, tetapi juga harus mampu menjelaskan dan mengkomunikasikannya dengan jelas agar dipahami dan diikuti oleh masyarakat.

3. Amanah (dapat dipercaya)

KH Miftah menekankan pentingnya amanah dalam memimpin. “Sekecil apapun amanah kepemimpinan, harus dituntaskan dengan penuh tanggung jawab. Jika tidak, itu berarti pengkhianatan,” jelasnya. Amanah, atau dapat dipercaya, adalah kualitas penting yang menunjukkan integritas seorang pemimpin dalam menjalankan tugas-tugasnya.

4. Fathanah (cerdas)

Kecerdasan adalah sifat yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin. “Fathonah berarti cerdas. Pemimpin harus cerdas dalam merencanakan dan mewujudkan visi dan misinya, serta bijaksana dalam menjalankan kebijakannya,” tambah ujarnya.

Kecerdasan ini diperlukan dalam membuat keputusan yang baik untuk masyarakat, serta memastikan bahwa tujuan kepemimpinan dapat tercapai.

KH Miftah menegaskan, setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya, baik di dunia maupun di akhirat.

"Jika seorang pemimpin tidak amanah dalam menjaga agama atau memakmurkan dunia, ia akan diminta pertanggungjawaban di akhirat. Sekecil apapun bentuk pengkhianatan, hukumnya di akhirat sangat berat,” ujar dia.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَللَّمَ قال ألَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِييَّتِهِ فَاللْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهههِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Artinya: "Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah, setiap kalian bertanggung jawab atas yang dipimpin.” (HR Bukhari dan Muslim).

Wallahualam

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement