JAKARTA - Dalam Islam, mandi wajib merupakan ibadah yang harus dilakukan oleh seorang Muslim ketika ia berada dalam keadaan junub atau mengalami hadas besar, seperti setelah berhubungan suami istri, mimpi basah, atau berhentinya haid dan nifas bagi wanita.
Mandi wajib bertujuan untuk mengangkat hadas besar sehingga seseorang kembali suci dan dapat melaksanakan ibadah seperti shalat.
Islam tidak menentukan batasan waktu tertentu untuk mandi wajib. Oleh karena itu, mandi wajib dapat dilakukan kapan saja selama seseorang telah memenuhi syaratnya, termasuk pada pukul 7 pagi.
Namun, lebih diutamakan bagi umat muslim untuk menyegerakan mandi junub sebelum subuh.
Langkah-Langkah Mandi Wajib
1. Niat: Mengucapkan niat di dalam hati untuk menghilangkan hadas besar.
Berikut niat mandi wajib:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأَكْبَرِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
“Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari lillâhi ta'âlâ.”
Artinya: “Saya niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta'ala.”
2. Mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali.
3. Membersihkan area kemaluan dengan tangan kiri hingga bersih.
4. Berwudhu seperti wudhu untuk shalat.
5. Menyiram kepala hingga tiga kali sambil memastikan seluruh rambut basah.
6. Membasahi seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki, memastikan tidak ada bagian yang terlewat.
7. Menggosok tubuh, khususnya lipatan-lipatan seperti ketiak, siku, dan belakang telinga.
8. Tertib: Disunnahkan mengikuti urutan.
9. Setelah selesai mandi wajib, dianjurkan membaca doa. Sifatnya sunnah, jadi tidak akan berdosa bila tidak membacanya.
Berikut doanya:
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Allahumma aj‘alni mina al-tawwabiina waj‘alni mina al-mutathahhiriin.”
(Artinya: Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri.
Dengan demikian, mandi wajib jam 7 pagi diperbolehkan selama memenuhi tata cara yang sesuai dengan ajaran Islam. Namun, disarankan untuk tidak menunda mandi wajib terlalu lama, terutama jika waktunya berdekatan dengan pelaksanaan shalat.
Wallahualam
Sumber Referensi:
Kitab Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq.
Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim tentang tata cara mandi wajib.
(Erha Aprili Ramadhoni)