"Seandainya Mina tak terbatas, Arafah tak terbatas, sekitar Kabah tak terbatas, dan bandara tak terbatas, kita mungkin tidak perlu berkumpul di sini, malam ini," kata Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Keterbatasan area haji di Saudi, kata Menag, berbanding terbalik dengan pesatnya pertambahan populasi muslim dunia.
"Data terakhir 2024, populasi muslim dunia sudah 2,2 miliar. Tidak ada agama yang paling pesat perkembangan (jumlah) umatnya selain Islam," ujar dia.
Dalam upaya mengurai masa antri haji di Indonesia, ada wacana untuk mengajukan kuota tambahan ke kerajaan Saudi. Namun pada pertemuan dengan menteri urusan haji Saudi beberapa waktu lalu, Nasaruddin belum menyampaikan permintaan itu.
"Karena setelah saya pelajari, sumber krusial pelaksanaan haji tahun lalu adalah kuota tambahan itu," cetusnya.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander menambahkan, sebagai bagian dari ikhtiar memudahkan calon jemaah, saat ini BPKH telah memiliki aplikasi yang memungkinkan masyarakat untuk mendaftar haji dan melakukan setoran awal secara digital.
"Dengan sistem yang lebih terbuka dan terhubung, setiap orang, kapan saja dan di mana saja, dapat membuka tabungan haji dan mendaftar secara praktis melalui ponsel mereka," jelas Harry.
Tak cuma pendaftaran haji, BPKH juga berharap sistem cashless dapat diterapkan untuk keperluan lain jemaah.
"Ke depannya, kami berharap pembayaran untuk biaya hidup (living cost) jemaah haji bisa sepenuhnya cashless, menggunakan tapping kartu atau aplikasi digital," ujar Harry.
(Fahmi Firdaus )