Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peristiwa Isra Miraj dari Tinjauan Sains, Berkaitan dengan Teori Relativitas

Wikku D. Nugroho , Jurnalis-Selasa, 21 Januari 2025 |12:30 WIB
Peristiwa Isra Miraj dari Tinjauan Sains, Berkaitan dengan Teori Relativitas
ilustrasi isra Miraj dikaitkan dengan sains/Foto: FreePik
A
A
A

Sementara, dalam tata surya, ilmuwan mengidentifikasi jarak antara Matahari dengan Bumi adalah 149.600.00 km. Alhasil, waktu yang diperlukan cahaya dari Matahari ke Bumi itu hanya 8 menit.

Jika begitu, cahaya yang dirasakan oleh manusia di bumi adalah bukan cahaya yang dipancarkan seketika oleh matahari, melainkan cahaya yang dipancarkan 8 menit sebelumnya.

Planet Neptunus diketahui memiliki jarak 4.335.000.000 km. jadi ini masih lebih besar dari jarak yang ditempuh oleh cahaya selama 4 jam. Artinya Baginda Rasulullah dalam waktu 4 jam belum sampai di Neptunus.

Merujuk kepada QS Al Isra’ ayat 1 perjalanan Isra' Mi'raj itu berarti memindah suatu objek dalam hal ini Rasulullah dari satu titik ke titik lain, dari satu dimensi ke dimensi yang lain, ini berarti dimensi ruang. Dan kemudian peristiwa ini terjadi pada malam hari, ini adalah masalah waktu.

Dan menurut QS Az Zumar ayat 46, diindikasikan bahwa langit ke 7 adalah ghoib atau di luar jagad raya, artinya langit ke tujuh berada di luar ruang material. Jadi Mi’raj yang dilakukan oleh Rasulullah adalah masuk ke dimensi yang lebih tinggi atau ke luar material atau langit ke tujuh untuk menerima perintah salat.

Sehingga, Mi’raj itu menembus dimensi ruang menuju ke dimensi yang lebih tinggi, immaterial atau gaib. Itulah pembahasan eristiwa Isra Miraj dari tinjauan sains? Semoga bermanfaat!

(Fetra Hariandja)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement