Dia menggarisbawahi, tasawuf yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW justru mendorong agar umatnya lebih produktif dalam menjalani kehidupan dengan terus meningkatkan kemampuan diri baik di bidang ilmu pengetahuan dan ketakwaan.
“Tasawuf justru mengajarkan para pelakunya untuk menjadi produktif sesuai dengan profesinya masing masing-masing dengan memedomani akhlak Rasulullah,” katanya.
Bahkan, ia melanjutkan, tasawuf harus menjalin kolaborasi dengan stake holder di pemerintahan dalam hal peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan standar hidup masyarakat.
“Karena dengan cara seperti, tasawuf tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan akan terus relevan dengan perubahan zaman. Kalau tidak, maka kelak tasawuf bisa ditinggalkan kalau tidak sesuai zaman,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)