Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jamaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia Dapat Badal Haji dan Asuransi dari Pemerintah

Ramdani Bur , Jurnalis-Jum'at, 09 Mei 2025 |14:09 WIB
Jamaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia Dapat Badal Haji dan Asuransi dari Pemerintah
Ilustrasi pemakaman jamaah haji Indonesia di Madinah, tepatnya di Pemakaman Baqi. (Foto: Maruf El Rumi/Okezone)
A
A
A

MADINAH – Kepala Daerah (Daker) Bandara, Abdul Basir, memastikan pemerintah memberikan badal haji dan asuransi bagi jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia.Konfirmasi ini disampaikan Abdul Basir setelah jamaah haji asal Sidoarjo, Jawa Timur, Nur Fadillah (45), yang tergabung dalam Kloter SUB 20 meninggal dunia di pesawat pada Kamis, 8 Mei 2025 pukul 06.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 10.30 WIB.

“Pemerintah memastikan seluruh hak almarhumah dipenuhi, termasuk pelaksanaan badal haji dan pencairan asuransi sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Abdul Basir di Madinah.

1. Dua Jamaah Haji Indonesia Meninggal Dunia

Setelah disalatkan di Masjid Nabawi, almarhumah Nur Fadillah dikebumikan di pemakaman Baqi. Pemakaman Baqi merupakan salah satu kompleks pemakaman paling bersejarah di Arab Saudi.

Pemakaman Baqi yang berada di Madinah, Arab Saudi.
Pemakaman Baqi yang berada di Madinah, Arab Saudi.

Abdul Basir memastikan perlindungan jamaah adalah prioritas, baik dalam kondisi sehat maupun saat menghadapi musibah. Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada Jumat (9/5/2025) pukul 14.00 WIB, sebanyak 52.160 jamaah haji Indonesia sudah tiba di Madinah. Dari jumlah itu, sebanyak dua di antaranya meninggal dunia.

 “Dari total yang sudah tiba, dua jemaah wafat di Tanah Suci. Kami doakan almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” lanjut Basir.

2. Jamaah Haji Indonesia Bergerak ke Makkah 10 Mei 2025

Sebanyak 52.160 jamaah haji Indonesia yang telah tiba di Arab Saudi, seluruhnya berada di Madinah. Rencananya baru pada Sabtu 10 Mei 2025, sekira 2.800 jamaah di antaranya bergerak ke Makkah.

 

Sebelum ke Makkah, mereka lebih dulu mengambil miqat di Bir Ali untuk berihram sebelum melaksanakan umrah wajib di Kota Makkah.

“Kita berdoa dan berharap kedatangan jamaah haji ke Makkah yang dimulai pada 10 Mei 2025 berjalan lancar, tanpa halangan apa pun,” kata Kepala Daker Makkah, Ali Machzumi di Makkah.

3. Bus Shalawat Tersedia 24 Jam

Penampakan Bus Shalawat di Kota Makkah. (Foto: Kemenag)
Penampakan Bus Shalawat di Kota Makkah. (Foto: Kemenag)

Setibanya di Makkah jamaah akan dibawa ke hotel untuk beristirahat. Tak lama setelah itu, jamaah bergerak menuju Masjidil Haram menggunakan Bus Shalawat yang disediakan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2025.

 “Saat tiba di kota Makkah, jemaah akan masuk ke hotel. Setelah istirahat sejenak, mereka ke Masjidil Haram untuk melakukan rangkaian ibadah Umrah. Petugas telah mempersiapkan Bus Shawalat yang akan mengantarkan mereka dari hotel menuju Masjidil Haram,” lanjut Ali Machzumi.

“Jumlah bus shalawat akan disesuaikan dengan jumlah jamaah yang tiba di Kota Makkah. Artinya, dari hari per hari akan terus bertambah sesuai dengan jumlah jamaah yang masuk ke kota Makkah,” tutup Ali Machzumi.

(Ramdani Bur)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement