Masjidil Haram Superpadat, Ini 4 Imbauan PPIH kepada Jamaah Haji Indonesia Kelar Ibadah di Mina
MAKKAH - Jamaah haji Indonesia mendapatkan empat imbauan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) setelah menjalani serangkaian aktivitas ibadah di Mina. Imbauan ini muncul karena Masjidil Haram bakal superpadat pada 12 dan 13 Dzulhijjah.
Hal itu karena jamaah haji dari berbagai negara yang mengambil Nafar Awal mulai bergerak dari Mina ke hotel-hotel Makkah pada Sabtu, 8 Juni 2025. Setelah lempar jumrah aqabah dan hari tasyrik (dua kali), jamaah haji melanjutkan tawaf ifadah, sai, tahallul kedua dan tawaf wada di Masjidil Haram.
“Kondisi Masjidil Haram dalam dua hari ke depan sangat padat oleh jamaah yang menunaikan tawaf ifadah. Kami imbau jamaah haji Indonesia tetap berada di hotel dua hari ke depan, 12 sampai 13 Dzulhijjah 1446 H,” kata Ketua PPIH Arab Saudi 1446 H Muchlis Hanafi di Makkah, Minggu 8 Juni 2025
Imbauan tetap berada di hotel juga bukan tanpa sebab. Diharapkan dengan beribadah di hotel, kesehatan jamaah lebih terjaga atau terjamin.
"Imbauan ini sesuai arahan Kementerian Haji dan Umrah,” tegas Muchlis yang pernah berstatus sebagai penerjemah mantan presiden Joko Widodo saat menerima Raja Salman dari Arab Saudi pada 2017.
“Mohon kerja sama semua pihak. Masjidil Haram saat ini sedang sangat padat. Keselamatan jamaah adalah prioritas utama,” tegas Muchlis Hanafi.
Berikut imbauan dari PPIH Arab Saudi kepada jamaah haji Indonesia:
- Setelah melontar jumrah, jamaah diminta langsung kembali ke hotel masing-masing dan tidak menuju Masjidil Haram karena sangat padat.
- Jamaah agar tetap berada di hotel selama 12-13 Zulhijjah 1446 H (tidak keluar) untuk menjaga ketertiban dan keselamatan bersama.
- Laksanakan salat di masjid terdekat atau musala hotel untuk menghindari kepadatan di area Masjidil Haram.
- Ketua kloter, ketua rombongan, dan petugas haji agar mengawal pelaksanaan imbauan ini dan mengingatkan jamaah secara persuasif.
(Ramdani Bur)
