Tidak hanya itu, rasa takut terhadap serangan musuh juga membuat banyak kabilah berangkat tanpa bekal yang cukup.
Alasan lain yang melatarbelakangi nama Safar adalah kebiasaan mereka memanen seluruh tanaman di ladang sehingga tanah-tanah tersebut tampak kosong selama bulan ini.
Informasi ini merujuk pada kitab Lisanul ‘Arab karya Muhammad al-Anshari, menjelaskan latar belakang penamaan bulan Safar setelah Muharram dalam kalender Qamariah.
Dengan pemahaman ini, masyarakat diharapkan lebih mengenal makna sejarah di balik nama bulan Safar tanpa terjebak pada mitos-mitos kesialan yang selama ini beredar. Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)