Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sholat Jumat di Arena Konser, Begini Pandangan Ulama

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 12 September 2025 |11:04 WIB
Sholat Jumat di Arena Konser, Begini Pandangan Ulama
Sholat Jumat di Arena Konser, Begini Pandangan Ulama (Ilustrasi/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Para festival musik di Jakarta belum lama ini, para penonton sholat Jumat di arena konser. Musikus legendaris Rhoma Irama menjadi imamnya. Lalu, bagaimana hukum sholat Jumat di arena konser?

1. Sholat Jumat di Arena Konser

Sholat Jumat di venue konser memang bukan hal lazim di Indonesia. Hal ini mengingat mayoritas umat Islam biasa melaksanakan sholat Jumat di masjid. 

Kejadian ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Melansir laman NU, Jumat (12/9/2025), Dalam literatur fiqih terdapat pandangan yang lebih beragam mengenai hal ini. 

Sayangnya, keterbatasan literasi fiqih membuat sebagian orang mudah menghakimi dengan komentar negatif tanpa berusaha memahami terlebih dahulu dasar-dasar hukumnya. 

Jika mencoba berpikir positif, warganet yang menilai sholat Jumat di acara tidak sesuai prosedur fiqih Islam mungkin berpegang pada madzhab Malikiyah. Itu karena Malikiyah mensyaratkan sholat Jumat harus dilaksanakan di masjid. Hal ini sebagaimana dicatat Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi dari kalangan Malikiyah berikut:

ولا يصح أن يقول أحد في المسجد إنه ليس من شرائط الصحة، إذ لا اختلاف في أنه لا يصح أن تقام الجمعة في غير مسجد 

Artinya: “Tidak sah bila ada yang mengatakan bahwa masjid bukan termasuk syarat sah sholat Jumat. Sebab tidak ada perbedaan pendapat bahwa shalat Jumat tidak boleh ditegakkan selain di masjid,” (Al-Muqaddimat wal Mumahhidat, [Beirut: Dar Gharbil Islami, 1988], jilid I, hlm. 223). 

Namun, madzhab Syafi’iyah, yang dianut mayoritas umat Islam Indonesia, berbeda pandangan dengan Malikiyah. Menurut Syafi’iyah, sholat Jumat tidak disyaratkan harus dilakukan di masjid. Imam Nawawi mencatat hal ini sebagai berikut:

قال أصحابنا ولا يشترط إقامتها في مسجد ولكن تجوز في ساحة مكشوفة بشرط أن تكون ‌داخلة ‌في ‌القرية أو البلدة معدودة من خطتها فلو صلوها خارج البلد لم تصح بلا خلاف سواء كان بقرب البلدة أو بعيدا منه وسواء صلوها في كن أم ساحة 

 

Artinya: "Menurut Pakar madzhab Syafi’iyah tidak mendirikan sholat Jumat tidak disyaratkan harus di masjid, tetapi boleh dilakukan di lapangan yang terbuka, dengan syarat masih dalam bagian desa, atau baladul jum’ah, dan terhitung masih masuk dalam teritorialnya. Jika warga melakukan shalat Jumat di luar batas desa, maka tidak sah tanpa adanya perbedaan pendapat, meskipun dekat dengan baladul jum’ah atau bahkan jauh, meskipun dilakukan di indoor atau outdoor." (Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, [Beirut: Darul Fikr, t.t.], jilid IV, hlm. 501). 

Secara lokasi, pelaksanaan sholat Jumat di arena konser tetap sah menurut madzhab Syafi’iyah, karena tidak mensyaratkan masjid sebagai tempat ibadah Jumat. Syarat utamanya adalah berada dalam wilayah baladul jum’ah, yang dalam hal ini mencakup kawasan Kemayoran. 

Di tengah riuhnya festival musik terbesar di Indonesia, prosesi ibadah ini menghadirkan suasana religius yang menyejukkan. Peristiwa ini layak dicatat sebagai bagian dari sejarah konser musik Tanah Air, sekaligus bentuk apresiasi kepada masyarakat muslim penikmat musik. 

Wallahualam
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement