PADA saat berpuasa, kita dilatih untuk jujur pada diri sendiri. Kita pun diajari cara berinteraksi dengan orang lain. Puasa juga menjadi awal yang tepat untuk mengopname jiwa kita yang telah terjangkiti penyakit, baik fisik maupun mental.
Ada dua unsur utama dalam diri setiap manusia: jasmani dan rohani. Keduanya sama-sama membutuhkan suplai makanan. Jasmani memerlukan makanan yang berbentuk dan cenderung kelihatan mata, sementara rohani lebih membutuhkan makanan yang cenderung tak terlihat oleh mata dan hanya dapat dirasa saja.
Pemenuhan kebutuhan makanan jasmani menyebabkan ia menjadi kuat dalam menjalani aktifitas dan rutinitas yang diperlukan. Begitu pula dengan rohani. Ketika kebutuhan yang diperlukan rohani telah dipenuhi, maka rohani akan lebih tahan banting dalam menapaki kehidupannya.
Singkatnya, makanan-makanan itu mutlak diperlukan untuk kesehatan luar-dalam setiap manusia. Selain itu, makanan-makanan ini juga sangat penting untuk keberhasilan proses menuju kesempurnaannya sebagai manusia, baik secara fisik maupun non fisik.
Selain manusia, ternyata banyak makhluk hidup di sekeliling kita yang juga berpuasa, meskipun cara dan waktunya tidak selalu sama dengan yang kita lakukan. Temuan para ahli zoologi memperkuat hal itu. Mereka berhasil membuktikan bahwa ikan, serangga, dan burung pun berpuasa. Pertanyaannya kemudian, mengapa mereka berpuasa?
Temuan di atas semakin jelas menunjukkan bahwa puasa tidak hanya berfungsi sebagai ibadah saja. Puasa justru lebih berfungsi untuk mengembalikan keteraturan hidup dan menormalkan cara kerja organ tubuh. Benar kiranya apa yang dikatakan oleh Rasulullah Saw., “Berpuasalah, maka kalian akan sehat.”
Ternyata apa yang dikatakan Nabi itu tidak hanya berlaku pada manusia, tetapi juga pada hewan-hewan di atas. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, para ahli menemukan bahwa hewan-hewan di atas mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidupnya justru di saat mereka menjalani aktivitas puasa. Artinya, hewan-hewan itu berpuasa demi mengikuti tuntutan “batin”-nya agar bisa hidup sehat dan normal. Apalagi, pada waktu-waktu tertentu, semua makhluk hidup—termasuk kita—pasti mengalami masa jenuh mengonsumsi makanan, sekalipun banyak makanan tersedia untuk mereka.