"...dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman yang perjalanannya pada waktu petang, sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya, dan sebahagian daripada jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya, dan siapa yang menyimpang antara mereka daripada perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala." (Al-Anbiya' 21:81)
Setelah Sulaiman cukup umur dan ayahandanya wafat, ia diangkat menjadi raja di kerajaan Israel. Ia berkuasa tak hanya atas manusia, namun juga atas binatang dan makhluk halus seperti jin dan lain-lain. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan Sulaiman dalam memahami bahasa semua binatang
Istana Nabi Sulaiman pun sangat indah. Dibangun dengan gotong royong oleh manusia, binatang, dan jin. Dindingnya terbuat dari batu pualam, tiang dan pintunya dari emas dan tembaga, atapnya dari perak, hiasan dan ukirannya dari mutiara dan intan, berlian, pasir di taman ditaburi mutiara, dan sebagainya.
Berkat kebijaksanaan dan perjuangannya dalam menjalankan dakwah Allah SWT, nama Sulaiman disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Alquran. Ia wafat dalam keadaan duduk di kursi, dengan memegang tongkat sambil mengawasi dan memperhatikan jin yang bekerja.
(Renny Sundayani)