3. Bantu dan dukung dia dalam tugas sehari-hari
Jadilah dukungan terbesar untuk istri Anda dan tawarkan diri Anda untuk membantunya melakukan tugas apa pun, apakah itu besar atau kecil. Istri Anda ingin merasa seperti Anda bekerja bersama sebagai sebuah tim untuk membangun keluarga Anda. Nabi Muhammad juga senang membantu di sekitar rumah, sering melayani keluarganya.
Al-Aswad berkata,
“Saya bertanya, 'Aisyah, semoga Allah berkenan dengannya,' Apa yang dilakukan Nabi ketika dia bersama keluarganya?'Dia menjawab,' Dia akan melakukan pekerjaan untuk keluarganya, dan ketika tiba waktunya untuk shalat, dia akan pergi.”
4. Dengarkan Keluh kesahnya dan kebutuhan emosionalnya
Laki-laki tidak selalu harus berorientasi pada solusi kadang-kadang ketika wanita terbuka tentang masalah mereka. Hanya dengan menunjukkan empati dan pengertian bisa menjadi terapi bagi istri Anda. Akui emosinya dan hargailah sudut pandangnya dan beri dia perhatian penuh saat dia berbicara kepada Anda.
5. Berikan waktu luang untuk bisa bersama dengan istri Anda
Habiskan waktu berkualitas dengannya di rumah, tetapi juga cobalah mencari cara lain untuk membangun kebahagiaan Anda dan istri misalnya berjalan-jalan keluar bersamanya. Seperti yang dilakukan Nabi Muhammad dengan istrinya Aisyah.
Bahkan dengan mesra, Nabi Muhammad sempat bersama Aisyah menyaksikan atraksi perang budak Sudan di masjid. Aisyah bercerita: “Saat Hari Raya ‘Ied, biasanya ada dua budak Sudan memperlihatkan kebolehannya mempermainkan tombak dan perisai. Maka adakalanya aku sendiri yang meminta kepada Nabi Muhammad, atau beliau yang menawarkan kepadaku, ‘Apakah kamu mau melihatnya?’ Maka aku jawab, ‘Ya, mau.’ Maka beliau menempatkan aku berdiri di belakangnya, sementara pipiku bertemu dengan pipinya sambil beliau berkata, ‘Teruskan hai Bani Arfadah!’ Demikianlah seterusnya sampai aku merasa bosan lalu beliau berkata, ‘Apakah kamu merasa sudah cukup?’ Aku jawab, ‘Ya, sudah.’ Beliau lalu berkata, ‘Kalau begitu pergilah.’ (HR. Bukhari).
6. Panggilah Istri Anda dengan panggilan Sayang
Dalam beberapa riwayat, Nabi Muhammad memanggil istrinya Aisyah dengan panggilan sayang: `Āisy (HR. Bukhari, Muslim) dan Humairā` (HR. Baihaqi, Thabrani).
7. Jadilah Sahabatnya
Studi menunjukkan bahwa pasangan yang berteman baik memiliki pernikahan yang jauh lebih memuaskan. Contoh terbaik adalah Nabi Muhammad dan Khadijah. Mereka begitu banyak bersabar dari sakit hati emosional, pengabaian keluarga, boikot, dan bahkan kelaparan.
Namun mereka adalah pilar kekuatan satu sama lain. saling mendukung melalui setiap cobaan dan kesulitan. Allah menjanjikan Khadijah, tempat khusus di surga karena dia menciptakan lingkungan yang begitu tenang dan penuh kasih di rumah tangganya bersama Rasullulah.
Nabi Muhammad bersabda ‘... Dia (Khadijah) mempercayai saya ketika orang-orang tidak percaya kepada saya, dia menganggap saya jujur ketika orang lain menyebut saya pembohong, dia membelanjakan saya ketika orang lain menolak untuk membelanjakan saya. Allah memberkati saya dengan anak-anak melalui dia dan Dia tidak memberkati saya anak-anak melalui wanita lain'.
Buat istri Anda benar-benar merasakan dan percaya bahwa dia adalah hal yang paling dicintai oleh Anda, apa pun yang terjadi. Istri Anda ingin tahu bahwa Anda adalah penggemar terbesarnya, bahwa Anda percaya padanya dan bahwa di mata Anda ia adalah orang yang paling menakjubkan dan paling cantik. Beri dia kepercayaan diri itu dan tumbuhkan harga dirinya. Jangan pernah mengolok-olok atau meremehkannya dengan cara apa pun.
(Helmi Ade Saputra)