Awalnya Merasa Jadi Perempuan Kotor, Akhirnya Aku Hijrah karena Teman Tinder

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Sabtu 06 Juli 2019 00:05 WIB
Ilustrasi pernikahan (Foto : Muslimgirl)
Share :

Awal Perkenalanku dengan Pria Religius

Banyak dari Anda pasti tak percaya kalau aku benar-benar bertemu pria religius di Tinder? Tapi, satu yang bisa aku sampaikan, masih ada pria baik di Tinder.

Image Tinder yang selama ini dipercaya masyarakat runtuh setelah aku mengenal sosok pria ini. Dia sedari awal sudah bilang ingin mencari istri dan itu kenapa cara dia nge-treat sangat berbeda dari pria Tinder lainnya yang pernah aku temui.

Di awal-awal kenal, sosok ini selalu mengingatkan aku untuk jagan lupa Salat. Selain itu, kehidupan aku yang selama ini terbilang "bebas" mulai diperhatikan dan diperbaiki dia.

Risih adalah respon pertama aku kala itu. Dia adalah orang asing dan sudah berani mengatur hidupku. Aku yang keras kepala ini pun sempat kesal dibuatnya dan pertengkaran pun sering muncul karena hal tersebut.

Perlu Anda tahu, tak butuh waktu lama sampai akhirnya pria ini mengajakku ketemu langsung. Ajakan itu aku iyakan karena aku juga lebih menyukai pria yang langsung minta ketemu dibanding mengobrol terlalu panjang tapi tak ada pergerakan untuk bertemu langsung.

Kita bertemu saat itu di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Obrolan kopi darat pertama seperti sangat template memang. Tapi, menariknya, aku merasa dia benar-benar serius menjalani hubungan ini. Dia benar-benar ingin aku menjadi istrinya.

Berjalan beberapa hari, akhirnya kejelasan status itu aku dapat. Kita berkomitmen bersama. Bahkan, aku tak menyangka kalau di hari ulang tahun, aku diberikan hadiah cincin. Aku sendiri yang memilih cincinnya.

Hubungan semakin dalam. Aku diperlihatkan bagaimana kehidupan sosok pria ini dan bagaimana ke-religiusan-nya itu tak main-main. Sampai suatu ketika aku diajaknya untuk ikut kajian di kawasan Blok M.

Kajian pertamaku membahas poligami. Bukannya bahagia, aku malah kesal. Aku marahi pria itu karena, 'apa maksudnya ngajak aku ke kajian yang isinya kayak gini?'. Aku datang ke kajian itu bersama dia dan ibunya. Aku cerita juga kekesalanku ke ibunya dan calon mertuaku ada di pihakku.

Namun, lagi-lagi, cara pria itu menenangkanku membuat aku luluh. Aku dijelaskan makna poligami itu sendiri dan aku memahaminya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya