Subhanallah, Mbah Moen Banyak Melakukan Tirakat saat Mondok di Ponpes Lirboyo

, Jurnalis
Rabu 07 Agustus 2019 19:11 WIB
Mbah Moen saat masih muda (Foto: Inst)
Share :

Usai belajar dari Makkah, Mbah Moen meluangkan waktu untuk memperkaya pengetahuannya dengan belajar kepada para ulama besar Tanah Jawa saat itu. Beliau belajar dari Kiai Zubair (ayah beliau), KH Baidlowi bin Abdul Aziz Lasem (mertua beliau), KH. Ma’shum Lasem, KH. Ali Ma’shum Krapyak Yogyakarta, KH. Bisri Musthofa Rembang, KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Mushlih Mranggen, KH. Abbas Djamil Buntet Cirebon, Kiai Ihsan Jampes Kediri, KH Abdul Fadhol dan KH. Abul Khair Senori, KH. Bisri Syansuri, Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Malang, Habib Ali bin Ahmad Alattas Pekalongan, KH Thahir Rahili Jakarta, KH. Abdul Hamid Pasuruan, KH. Chudlari Tegalrejo, juga KHR Asnawi Kudus.

Lalu beliau menikah dengan Ny. Fahmiyah binti Kiai Baidlawi Lasem, dikaruniai tujuh anak, empat di antaranya wafat saat masih kecil. tiga lainnya ialah Abdullah Ubab, Muhammad Najih, dan Shabihah. Sepeningggal istri pertama, beliau menikah lagi untuk kedua kalinya dengan Ny. Masthi’ah binti Kiai Idris Cepu Blora, dianugrahi enam putra dan satu putri, yakni Majid Kamil, Abdul Ghafur, Abdur Rauf, Muhammad Wafi, Yasin, Idrar, dan Radhiyyah.

Pada 1964 Mbah Moen mendirikan mushala untuk mengajar masyarakat Desa Sarang. Lalu membangun kamar di samping mushala untuk orang yang mau mondok.

Pada 1970, berduyun-duyun santri dari berbagai daerah menghendaki belajar, sehingga berdirilah ponpes di sisi kediaman beliau, yang kini dikenal dengan nama Ponpes Al-Anwar.

Kegiatan sehari-hari beliau ialah mengajar santri dengan membacakan kitab-kitab seperti Fathul Wahab, Syarah Mahally ‘alal Minhaj, Jam’ul Jawami’, Ihya Ulumudin, dan masih banyak yang lainnya. Khusus pada bulan Ramadhan, beliau mengaji kitab hadits seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Muwattha Imam Malik, Riyadhis Shalihin, atau Al-Adzkarun Nawawi.

Sedangkan pada hari Minggu, beliau Mengajar masyarakat Sarang dan sekitarnya kitab Tafsir Jalalain yang dihadiri tujuh ribuan orang. Beliau banyak mewariskan ilmu bagi santri-santrinya dan masyarakat. Semoga Allah memberikan surga bagi Mbah Moen, Amin YRA!

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya