Sejatinya nama Nabi Daud ‘alaihi as-salâm disebut dalam Alquran sebanyak 16 kali, tersebar dalam 9 Surat: 6 Makkiyah dan 3 Madaniyah. Paling banyak terdapat dalam Surat Shad (5 kali), kemudian Surat Al-Anbiya’, An-Naml dan Saba’ masing-masing 2 kali (6 kali), seterusnya Surat Al-Baqarah, An-Nisa’, Al-Maidah, Al-An’am dan Al-Isra’ masing-masing 1 kali (5 kali).
Nama Nabi Daud, pertama kali disebut dalam Mushaf pada Surat Al-Baqarah ayat 251. Allah SWT berfirman:
فَهَزَمُوهُم بِإِذۡنِ ٱللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُۥدُ جَالُوتَ وَءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ٱلۡمُلۡكَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَعَلَّمَهُۥ مِمَّا يَشَآءُۗ وَلَوۡلَا دَفۡعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لَّفَسَدَتِ ٱلۡأَرۡضُ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ ذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢٥١
“Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. “ (Q.S. Al-Baqarah 2:251)
Seperti dilansir Suara Muhammadiyah, ayat Alquran ini menceritakan satu episode dari perjalanan dakwah Nabi Daud. Kala itu beliau ikut berperang bersama Bani Israil yang dipimpin oleh Raja Thalut dan dapat mengalahkan Raja Jalut yang kafir.
Kala itu pasukan Raja Thalut sudah bersiap untuk melawan pasukan Raja Jalut. Namun keimanan dan keberanian Nabi Daud jauh melampaui seluruh pasukan Raja Thalut lainnya.
Raja Jalut menantang duel satu lawan satu saat itu. Namun pasukan Raja Thalut tidak ada yang berani menghadapinya seorang diri.