Apakah Hasil Salat Istikharah Jawabannya Selalu Lewat Mimpi?

, Jurnalis
Kamis 22 Agustus 2019 08:30 WIB
Muslim minta petunjuk Allah (Foto: Istock)
Share :

Salat istikharah merupakan salah satu cara memohon petunjuk atas pilihan terbaik. Kadang kita sebagai manusia suka galau dengan berbagai macam pilihan hidup.

 

Pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember, Ustadz M. Ali Zainal Abidin mengatakan, salat istikharah sejak awal dianjurkan bagi seseorang yang merasa bimbang dalam menentukan keputusan terbaik antara dua pilihan atau lebih.

"Oleh karena itu kesunahan salat istikharah ini tidak berlaku bagi orang yang hatinya sudah mantap dalam menentukan sebuah keputusan. Begitu juga bagi orang yang sudah memiliki kecondongan terhadap salah satu dari dua pilihan yang akan ia pilih. Sebab dalam keadaan demikian hal yang mesti ia lakukan adalah melakukan apa yang sesuai dengan kemantapan atau kecondongan isi hatinya," kata Ustadz M. Ali.

Tata cara salat istikharah sebelumnya sudah pernah dibahas dalam artikel tata cara dan doa salat Istikharah. Secara singkat, istikharah bermakna memohon petunjuk atas pilihan terbaik.

Banyak masyarakat yang memahami bahwa petunjuk atau jawaban dari permohonan tersebut adalah lewat perantara mimpi. Apakah harus demikian?

Syekh Said Ramadhan al-Buthi dalam himpunan fatwanya, Masyurat Ijtima’iyyat pernah ditanya persoalan yang sama:

هل يوجد نص شرعي حول تعلق الاستخارة بالرؤية؟

لا علاقة لصلاة الاستخارة برؤية المنامات . بل هي مجرد صلاة ثم دعاء مأثور عن رسول الله . وليتابع بعد ذلك العمل على مشروعه الذي استخار الله له. فإن كان خيرا يسر الله له بلوغه، وإن لم يكن خيرا صرفه الله عنه .

“Apakah ditemukan dalil syara’ tentang hubungan shalat istikharah dengan mimpi pada saat tidur?

Tidak ada hubungan antara salat istikharah dengan mimpi saat tidur. Bahkan salat istikharah itu hanya sebatas melaksanakan salat lalu berdoa dengan doa yang disarikan dari Rasulullah. Lalu iringilah dengan melakukan perbuatan yang diistikharahi.

Jika perbuatan itu baik, maka Allah akan mudahkan, dan jika buruk maka Allah akan memalingkan seseorang dari perbuatan tersebut” (Syekh Said Ramadhan al-Buthi, Masyurat Ijtima’iyyat, hal. 158)

Berpijak pada referensi di atas, beliau berpandangan bahwa tidak ada keterkaitan sama sekali antara mimpi yang dialami oleh seseorang dengan salat istikharah yang telah dilakukan olehnya.

Dalam fatwanya yang lain, beliau menegaskan bahwa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang setelah melaksanakan salat istikharah adalah bergegas melaksanakan hal yang ia istikharahi. Jika ternyata diberi kemudahan maka hal tersebut merupakan sesuatu yang baik baginya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya