Ar Rauha, Lembah Surga yang Terabaikan

Widi Agustian, Jurnalis
Minggu 25 Agustus 2019 05:35 WIB
Kawasan (Bir) Ar Rauha, Lembah Surga yang Terabaikan (foto: Okezone.com/Widi Agustian)
Share :

MADINAH - Untuk orang yang baru pertama kali melihat lokasi ini, pasti tidak akan menyadari jika Ar Rauha merupakan tempat yang sangat istimewa.

Ar Rauha merupakan tempat yang sangat sarat dengan nilai sejarah Islam. Tempat ini juga sangat sakral karena memiliki sejumlah faedah.

Okezone berkesempatan singgah di Ar Rauha. Jaraknya sekira 80 kilometer (km) dari Madinah. Dapat ditempuh kurang lebih selama satu jam.

Baca Juga: Jadikan Arab Saudi Pasar Perintis, Indonesia Andalkan Ibadah Haji 

Ar Rauha merupakan lembah yang di sekelilingnya dikepung oleh perbukitan dan gunung-gunung.

 

Di tempat ini terdapat sebuah sumur (bir) yang dikenal dengan nama bir Ar Rauha. Sayang seribu sayang, situs sejarah ini terkesan terabaikan dan tidak terawat.

Sumur ini memiliki diameter sekira 5 meter. Bir Ar Rauha ini ditutupi oleh plat besi. Bahkan, tidak ada jalan masuk resmi untuk masuk ke sumur ini, karena sekelilingnya ditutupi oleh pagar seng.

Hanya saja, ada satu-dua seng yang tampaknya sengaja dilepas dan menjadi jalan masuk mendekati sumur tersebut.

Sekira 10 meter dari lokasi sumur terdapat sebuah mushalla kecil. Ukurannya tidak terlalu besar, mungkin sekira 15 meter kali 5 meter. Kondisinya pun menyedihkan.

Bangunan tersebut terkesan kumuh. Tembok dan tiang penopangnya tampak mulai bobrok. Begitu juga bagian atas, beberapa bagian mulai mengelupas. Kendati di dalamnya tersedia sajadah untuk salat, tapi berdebu dan banyak pasir.

 

Bahkan, para peziarah yang datang pun harus hati-hati melangkah. Pasalnya, di sekeliling tempat ini banyak bertebaran kotoran keledai. Maklum, memang terbanyak banyak keledai berkeliaran di kawasan ini.

Di sisi lain Sumur Ar Rauda, terdapat beberapa pedagang. Umumnya mereka menjual madu, rumput fatimah, minyak bilis, hingga jeriken untuk peziarah yang akan mengambil air dari sumur Ar Rauda ini.

"Dua (jeriken), harganya lima riyal," kata penjual sambil menunjuk jeriken dengan ukuran paling kecil.

Di dekat lokasi pedagang itu, memang ada sederet keran air. Tampaknya itu adalah air yang berasal dari sumur Ar Rauda. Sejumlah peziarah pun tampak tertib mengambil air.

"Rasanya seperti air zamzam. Hanya lebih payau," sebut salah satu peziarah.

Sederet Keistimewaan Ar Rauha

Ar Rauha memiliki banyak keistimewaan dan faedah. Berdasarkan sejumlah hadist dan Sirah Nabawi, berikut keistimewaannya. 

- Ar Rauha merupakan tempat singgah dan salat Rasulullah SAW ketika dia menuju Makkah.

"Dari Nafi bahwa Abdullah bin Umar menceritakan bahwasanya Nabi SAW pernah melaksanakan shalat di masjid kecil, bukan masjid yang terdapat di Syarful Rauha. Abdullah mengetahui tempat yang pernah digunakan oleh Nabi SAW untuk shalat. Ia berkata, Di sana, di sebelah kanan jika kamu berdiri shalat di masjid itu. Masjid itu terletak di sebelah kanan jalan jika kamu berjalan menuju ke arah Makkah. Jarak masjid tersebut dengan masjid besar sejauh lemparan batu atau kurang lebihnya sekitar itu". (HR Bukhori)

Baca Juga: Penyelenggaraan Haji Indonesia Dipuji Malaysia dan Turki, Ini Alasannya! 

Kebiasaan ini lantas diikuti pula oleh sahabat Abdullah bin Umar serta anaknya Salim bin Abdullah sebagaimana diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari

"Dari Musa bin Uqbah berkata: "Aku pernah melihat Salim bin Abdillah, ia sedang mencari tempat-tempat di tepi jalan, kemudian dia sholat di tempat-tempat tersebut. Salim menceritakan, bahwa ayahnya (Abdulloh bin Umar) pernah sholat di tempat-tempat tersebut, dan beliau pernah melihat Nabi SAW sholat di tempat-tempat tersebut". (HR Bukhori)

- Ar Rauha merupakan tempat walimah Rasulullah SAW dengan ummul mukminin Shafiyah binti Huyay.

Dari Anas bin Malik berkata, Nabi SAW memasuki Khaibar. Tatkala Allah memberi kemenangan pada Nabi SAW atas benteng Khaibar, diceritakan kepada Beliau tentang kecantikan Shafiyah binti Huyyay bin Akhthob yang suaminya terbunuh sedangkan dia baru saja menjadi pengantin. Maka Rasulullah SAW memilihnya untuk diri Beliau (untuk dinikahi).

Kemudian Beliau keluar bersama Shafiyah hingga ketika kami sudah sampai di Saddar Rauhaa’, beliau berhenti untuk singgah maka dibuatkanlah baginya makanan yang terbuat dari kurma, tepung dan minyak samin dalam wadah kecil terbuat dari kulit.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Persilakanlah orang-orang yang ada di sekitarmu!” Itulah walimah Rasulullah SAW dengan Shafiyah. Kemudian kami berangkat menuju Madinah.

- Ar Rauha merupakan tempat Nabi Isa AS memulai talbiah untuk haji danumrah di akhir zaman.

Dari Handzalah Al Aslami bahwa Abu Hurairah berkata dari Rasulullah SAW bahwa beliau berkata “Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguhnya Ibnu Maryam memulai Tahlil (talbiah) di Fajjur Rauhaa’ untuk haji atau umrah, atau melakukan keduanya (Yakni menggabungkan haji dan umrah)” (HR. Muslim)

Baca Juga: Hikmah Naik Haji di Usia Muda 

- Ar Rauha merupakan tempat singgah dan salah 70 nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Disebutkan oleh Imam Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari': Dalam riwayat At Tirmidzi dari Hadist Amr bin Auf bahwa Rasulullah SAW ketika di lembah Rauha’ beliau berkata “Telah Sholat di Masjid ini 70 Nabi”.

- Ar Rauha merupakan satu di antara lembar-lembah surga

Dari Amr bin Auf Al muzani bahwa Rasulullah SAW bersabda mengenai Rauha: "Dataran lembah ini adalah satu dari lembah-lembah surga dan telah Shalat di masjidnya 70 Nabi sebelum aku, dan telah lewat di Rauha’ pula Musa Alaihissalam dengan mengenakan dua jubah tebal di atas unta putih bersama dengannya 70 ribu bani israil untuk haji ke bait atiq (Kakbah) dan tidak akan terjadi kiamat sampai Isa bin Maryam melewati tempat ini untuk haji atau umroh (HR At Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir dan dihasankan oleh At Tirmidzi)

- Ar Rauha merupakan tempat Allah SAW menurunkan timba berisi air dari surga untuk minum Shahabiyah Ummu Aiman.

Hal ini disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Bidayah Wa Nihayah Juz 6 Halaman 214.

Terakhir mengenai keotentikan lokasi masjid ini maka Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari’ saat mensyarah hadist ysng telah disebutkan di atas berkata “Dan Masjid-Masjid di Rauha’ diketahui lokasinya oleh penduduk di daerah itu”.

(Fiddy Anggriawan )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya