Kebakaran hutan Amazon dan krisis air bersih merupakan bencana yang dialami di muka bumi. Bahkan kebakaran hutan Amazon tercatat sebagai kebakaran paling parah tahun ini di dunia.
Berdasar data dari pusat penelitian luar angkasa Brasil, INPE, terdapat 72.843 titik api di hutan Amazon. Bahkan, efek kebakaran hutan ini terlihat sampai ke luar angkasa.
Bencana ini menyita perhatian dunia. Indonesia pun ikut memberitakan kejadian ini karena hutan Amazon merupakan paru-paru bumi. Bencana ini menjadi kesedihan bagi seluruh umat di muka bumi.
Di Indonesia sendiri, kemarau panjang menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah. Salah satunya di Tangerang Selatan. Daerah dekat ibu kota itu diketahui kekurangan air bersih hingga masyarakat mesti numpang mandi di pasar.
Kerusakan di daratan dan lautan di bumi ini tentu bukan tanpa sebab. Hal itu sudah tertuang dalam Alquran 1400 tahun yang lalu. Allah berfirman,
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah membuat mereka merasakan sebagian (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (Ar-Rum: 41).
"Dan telah menundukkan bahtera bagimu supaya bisa berlayar di lautan dengan kehendak-Nya; Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai; Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus beredar (dalam orbitnya); Dia telah menundukkan bagimu malam dan siang." (Ibrahim: 32-33).
Di sisi lain, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Iman memiliki sekitar 70 cabang, yang paling luhur adalah perkataan 'Laa ilaaha illallah' dan yang paling rendah adalah menyingkirkan hambatan dari jalan." (HR. Muslim).