JEMBATAN Shiratal Mustaqim merupakan titian yang terbentang di atas permukaan neraka Jahannam yang sangat licin, memiliki kait, cakar dan duri. Setelah melewati masa di Padang Mahsyar, di hadapan kaum Muslim akan dibentangkan shirath ini.
Hanya saja umat muslim tidak akan mudah melewati Jembatan Shiratal Mustaqim ini. Ada banyak faktor yang menentukan berhasil tidaknya seorang muslim melaluinya.
Yang menentukan kelancaran dan keselamatan perjalanan seseorang di atas Jembatan Sirath adalah amal dan rahmat Allah SWT. Sebagian ulama mengajarkan doa harian yang dapat memuluskan perjalanan seseorang di jembatan sirath dengan selamat.
“Barang siapa membaca doa ini tiap-tiap sehabis sembahyang fardhu, niscaya akan dimudahkan perjalanannya di atas shirath mustaqim,” (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa catatan tahun], halaman76).
Berikut ini adalah doa harian untuk kelancaran perjalanan di atas sirath:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِلَهًا وَاحِدًا وَرَبًّا شَاهِدًا لَا مَعْبُوْدَ سِوَاهُ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ
Asyhadu an lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lahū ilāhan wāhidan, wa rabban syāhidan, lā ma‘būda siwāhu, wa nahnu lahū muslimūn.
Artinya, “Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah yang esa. Tiada sekutu bagi-Nya sebagai Tuhan yang esa dan Tuhan yang menyaksikan. Tiada zat yang (patut) disembah selain-Nya. Kami tunduk kepada-Nya,” (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa catatan tahun], halaman76).
Demikian doa untuk memperlancar perjalanan di atas Jembatan Shiratal Mustaqim, yang ditulis oleh Alhafiz K, sebagaimana dikutip dari akun Instagram resmi Nahdatul Ulama (NU Online), Kamis (10/3/2019).
(Abu Sahma Pane)