Ini Doa Sahabat Nabi saat Kemarau Panjang

, Jurnalis
Senin 07 Oktober 2019 18:39 WIB
Kekeringan membuat manusia tak tahan (Foto: Pixabay)
Share :

Sejatinya kemarau panjang pernah terjadi pada tahun 18 H sehingga tanah kekeringan penuh debu. Kemarau panjang membuat tanam-tanaman sukar tumbuh dengan subur.

 

Akhirnya lewat sembilan bulan, masyarakat Makkah tidak tahan dengan kemarau panjang ini. Mereka lalu melaporkan bencana kekeringan ini kepada Sayyidina Umar bin Khattab.

Seperti dilansir NU Online, mendengar keluhan ini, Sayyidina Umar lalu mendatangi Sayyidina Abbas RA yang juga sahabat Nabi untuk berdoa kepada Allah. Usai Sayyidina Abbas berdoa, Allah menurunkan air hujan yang dibutuhkan masyarakat.

Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki dalam Ibanatul Ahkam mengutip doa istisqa yang dibaca oleh Sayyidina Abbas RA sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ إِنَّهُ لَمْ يُنْزَلْ بَلَاءٌ إِلَّا بِذَنْبٍ وَلَمْ يُرْفَعْ إِلَّا بِتَوْبَةٍ وَهَذِهِ أَيْدِيْنَا إِلَيْكَ بِالذُّنُوْبِ وَنَوَاصِيْنَا إِلَيْكَ بِالتَّوْبَةِ فَاسْقِنَا الغَيْثَ

Allāhumma innahū lam yunzal balā’un illā bi dzanbin, wa lam yurfa‘ illā bi taubatin. Wa hādzihī aydīnā ilaika bid dzunūb. Wa nawāshīnā ilaika bit taubah. Fasqinal gaytsa.

Artinya, “Ya Allah, sungguh bala tidak diturunkan kecuali karena dosa dan ia tidak diangkat kecuali karena tobat. Ini tangan kami berlumur dosa menyerah kepada-Mu dan ini kepala kami bertobat menghadap-Mu. Oleh karena itu, turunkan hujan untuk kami,” (Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz II, halaman 128).

Adapun berikut ini adalah doa istisqa Sayyidina Abbas RA pada riwayat lain:

اَللَّهُمَّ إِنَّهُ لَمْ يُنْزَلْ بَلَاءٌ إِلَّا بِذَنْبٍ وَلَمْ يُكْشَفْ إِلَّا بِتَوْبَةٍ، وَقَدْ تَوَجَّهَ القَوْمُ بِيْ إِلَيْكَ لِمَكَانِيْ مِنْ نَبِيِّكَ، وَهَذِهِ أَيْدِيْنَا إِلَيْكَ بِالذُّنُوْبِ وَنَوَاصِيْنَا إِلَيْكَ بِالتَّوْبَةِ فَاسْقِنَا الغَيْثَ

Allāhumma innahū lam yunzal balā’un illā bi dzanbin, wa lam yuksyaf illā bi taubatin. Wa qad tawajjahal qawmu bī ilaika li makānī min nabiyyika. Wa hādzihī aydīnā ilaika bid dzunūb. Wa nawāshīnā ilaika bit taubah. Fasqinal gaytsa.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya