Kisah Nabi Sulaiman dan Semut yang Takut Mati Terinjak

Novie Fauziah, Jurnalis
Jum'at 18 Oktober 2019 19:11 WIB
Ilustrasi. Foto: Earth Times
Share :

SEMUA kisah nabi patut diteladani, termasuk yang paling penting adalah cara mereka bertaqwa kepada Allah SWT. Di antara taqwa yang nabi contohkan adalah sering-sering memanjatkan doa dan mengungkapkan rasa syukur.

Seperti dikutip dari akun Youtube iNews Religi, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Muhammad Cholil Nafis, mengatakan, berdoa dan bersyukur seperti dalam kisah nabi menjadi kewajiban untuk umat Islam karena hal ini merupakan senjata bagi seorang muslim.

"Berdoa adalah ibadah dan doa adalah senjata bagi umat Islam. Oleh karena doa adalah senjata orang mukmin," ujar Kiai Cholis.

Selain berdoa, untuk menggapai suatu keinginan pun harus disertai dengan ikhtiar atau kerja keras sehingga diberkahi Allah SWT. "Tidak cukup hanya bekerja," ucapnya.

Lebih lanjut, Kiai Cholis pun menceritakan kisah tentang Nabi Sulaiman AS. Bahwa ia begitu tabah dan selalu beryukur kepada Allah SWT.

"Kemudian, kita simak bagaimana kisah Nabi Sulaiman AS berjalan dengan tentaranya ke lembah semut," terangnya. Saat itu Nabi Sulaiman bersama tentaranya pergi ke Lembah Semut. Kemudian, penghuni lembah ini yaitu para semut melihat pasukan tersebut. Lalu, semut-semut ini menghindari mereka karena takut mati terinjak.

Ternyata Nabi Sulaiman mengetahui dan mengerti, yaitu tentang apa yang dikatakan oleh semut-semut ini. Nabi hanya bisa tersenyum dan tertawa kepada para semut ini. Seperti firman Allah yang ada dalam surat An Naml ayat 18:

حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Hattā iżā atau 'alā wādin-namli qālat namlatuy yā ayyuhan-namludkhulụ masākinakum, lā yahṭimannakum sulaimānu wa junụduhụ wa hum lā yasy'urụn

Artinya: "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"

Melihat semua itu, akhirnya Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah sebagai rasa tanda syukurnya selama ini. Doanya aitu: "Ya Allah, berikan kami ilham, berikan kami ini keinginan untuk bersyukur kepadamu Allah yang engkau berikan kepada kami nikmat. Kepada kedua orangtua kami, dan untuk berbuat saleh yang kau ridahi,"

"Dengan bersyukur akan ditambah nikmat-nikmat itu. Tapi ingat, kita harus tetap berdoa kepada Allah SWT karena kami bisa lahir ke dunia ini karena disebabkan oleh kedua orgtua," pungkas Kia Cholis.

(Abu Sahma Pane)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya