Ustadz Ainul Yaqin juga menambahkan, terdapat beberapa hadits dalam masalah berdagang yang menyebutkan keutamaanya. Serta, menyebutkan bagaimana adab-adabnya sebagaimana ada dalam kitab At Targhib wa At Tarhib, yang disusun oleh Al Mundziri,
Selain itu, terdapat juga dalam kitab lainnya. Di antara hadits yang memotivasi untuk berdagang adalah sabda Nabi SAW,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memiliki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli,"
“Berdagang yang tidak kalah penting adalah keberkahan, sebab dari sanalah muncul yang namanya keuntungan tersendiri, berkah berarti bertambah dan meningkat apa yang dia usahakan atau perdagangkan,” jelasnya.
Oleh karenanya, kata Ustadz, berdaganglah dengan cara Nabi. Ilmu Nabi dan metode keberkahan dagang ala Nabi Muhammad SAW, yang mengedepankan etika dagang sesuai syariat Islam.