Guna mencegah radikalisme dan ekstremisme diperlukan pemahaman agama yang baik dan moderat. Pemahaman agama yang moderat ini yang harus diajarkan kepada masyarakat.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid mengatakan, perlu memberikan pemahaman keagamaan yang memadai kepada masyarakat untuk mencegah radikalisme. Sebab, pemahaman keagamaan yang sempit dapat mengarah kepada radikalisme.
"Fenomena pemahaman agama yang sempit dapat mengarah pada pemikiran dan aksi radikalisme atas nama agama," kata Wamenag Zainut, Selasa (5/11/2019).
Seperti dilansir website Kemenag, Wamenag Zainut mengatakan, pemberian pemahaman keagamaan yang baik kepada masyarakat menjadi menjadi salah satu tantangan Kementerian Agama ke depan.
"Semakin dalam paham keagamaan umat akan semakin terhindar dari sikap merasa paling benar sendiri. Oleh karena itu, Kemenag terus berupaya meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan agama," ujarnya.
"Perilaku pemeluk agama harus dapat mencerminkan ajaran agamanya yang luhur," tegas Wamenag Zainut.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Banten A Bazari mengatakan perlunya pendidikan nasional yang mengedepankan akhlak mulia.
"Pesantren sejatinya sebagai soko guru pendidikan nasional yang mencetak kader ulama dan generasi bangsa yang berakhlakul karimah, toleran, dan rahmatan lil alamin," ujar Bazari.
(Dyah Ratna Meta Novia)